Detonasi Terencana (part. 1)

6 1 0
                                    

~°~Pinewood Gallery nomor 13~°~

"2 Detektif termasyhur sepanjang masa! pertarungan antara Mata elang dan Misteri malam, Detektif Alex dan Detektif Inez. melakukan penyelidikan paralel dan memecahkannya dalam waktu bersamaan. Sekali lagi kita belum mengetahui siapakah detektif terbaik di kota ini.” Ajax membacakan headline berita dari koran yang baru dibelinya lagi ini “Sampai kapan kalian perang dingin seperti ini?” 

“Sampai orang itu menyadari bahwa dia bukanlah yang terbaik di dunia ini.” Aku berkata sambil menyeduh teh.

“Yah…Sepertinya selamanya” gumam Ajax.

Alex adalah rivalku sejak berada di bangku sekolah dasar. Kami berkompetisi dalam semua hal. Semua nilai pelajaran hingga perlombaan. Bisa dibilang dia adalah manusia yang hampir sempurna. Setiap langkah dan tindakannya penuh perhitungan, nilai nilainya selalu berada di atas nilai sempurna. Suatu waktu aku berhasil menggagalkannya memecahkan rekor juara paralel 3 kali berturut turut, tentu saja dia sangat marah. Lalu di minggu berikutnya dia membalas ku dengan menggagalkan-ku untuk memecahkan rekor juara proyek sains 3 kali berturut turut dan perang ini berlanjut hingga kini. Tentu saja aku sangat membencinya hingga saat ini. 

“Oh tidak! Aku akan telat” seru Ajax.

“Telat?” tanyaku.

Klub otomotif” jawab Ajax.

Aku duduk di kursi sudut kamarku sembari mencarak secangkir teh. Melihat saudara kembarku yang sedang sibuk mencari koleksi mobil-mobilannya yang hilang, lagi. 

“Sampai kapan kau akan hidup seperti ini?” tanyaku dengan nada mengejek.

“Kalau tidak ingin membantu diam saja… AH! KETEMU!” Ajax berkata dengan suara yang sangat lantang sehingga memekikkan telingaku.

“Pelan-pelan…” Ujar ku dengan nada kesal.

“Kau jadi mengantarkan ku ke showroom mobil hari ini kan?” Tanya Ajax.

“Malas ah… Buat apa aku menghabiskan waktuku dengan datang ke perkumpulan para maniak mobil.” Aku berkata dengan nada sarkastis.

“Yasudah, Aku akan pergi sendirian” katanya sambil berlari ke pintu, Kemudian berteriak dari balik pintu “Panggil aku jika butuh bantuan!”

“Ya” sahutku.

~ 🍵 ~
Ƹ̵̡⁠Ӝ̵̨̄⁠Ʒ

5 menit setelah Ajax pergi ke klub otomotifnya, atau yang biasa kusebut dengan ‘Perkumpulan Maniak Mobil’. Ruangan ku menjadi damai kembali. Suasana yang tenang memenuhi setiap sudut ruangan, seolah waktu menghargai keheningan yang mengelilingi.  Surya matahari menyelimuti ruangan dengan kehangatan pagi. Tidak ada suara lain selain suara rintik hujan yang dari kemarin belum berhenti menyirami kota kecil ini.

Sayangnya atmosfer tenang, hangat dan menyenangkan ini tidak bertahan cukup lama. Telepon meja tiba-tiba berdering memecahkan kesunyian yang menyenangkan itu. Dengan perasaan kesal aku beranjak ke meja telepon untuk mengangkatnya.

“Kediaman Ford, Inez disini” Aku mengangkat telepon dengan nada yang malas.

“Ah! Nak Inez, Kebetulan sekali aku sedang mencarimu” Jawab Inspektur Chew.

Inspektur Chew adalah orang yang bertanggung jawab atas berbagai tindak kriminal di kota ini. Aku sering membantunya untuk memecahkan kasus sulit yang ditanganinya. Situasi ini  sangat menguntungkan bagi kami. Aku dapat mengisi waktu senggang ku selama liburan musim panas dengan memecahkan kasus rumit dan Inspektur Chew mendapat banyak penghargaan dari atasannya karena memecahkan banyak kasus.

cerpen ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang