Pagi
Pagi ini tidak terlalu cerah, langitnya gelap, matahari diselimuti banyak awan, udara sejuk yang mencumbui tiap rongga dan bilik-bilik sempit, untung saja aku menggunakan sweater hari ini.
Aku sebenarnya sangat tidak menyukainya untuk sekolah disini. Rata-rata murid dari sini adalah alumni dari sekolah lamaku, dan mereka memang tidak terlalu friendly banget. Selama MPLS saja aku tidak mendapat banyak kenalan. Ya iya sih ada beberapa, tetapi mereka juga sudah punya teman masing-masing jadi aku selalu merasa left out.
Tidak kerasa saja kalau hari ini sudah mulai belajar di kelas, sialnya adalah aku memilih jurusan MIPA sedangkan beberapa teman mpls aku adalah anak IPS, sengsara banget ya. Semua tempat duduk kelasnya sudah terambil sama orang lain, mereka sudah mempunyai pasangan temannya masing-masing.
Aku melihat satu bangku yang kosong tetapi sebelahnya perempuan, jadinya aku memilih untuk duduk sendiri di bagian tengah. Murid-murid di sekelilingku asik mengobrol, saking bosannya aku coret-coret di buku kosongku. Aku memang ga berbakat gambar, cuman daripada tidak ada kegiatan lagi.
Sudah pukul 08:00 tetapi masih ada tidak gurunya, dengar-dengar sih walas kelasku sedang ada halangan jadinya tidak ada perkenalan bersama walasku. Baguslah, aku juga tidak suka perkenalan atau banyak ngobrol.
Lama-kelamaan konsentrasiku hilang, murid di paling depan tuh berisik banget. Karena penasaran aku intip-intip saja sedikit. Terlihat banyak murid yang mengobrol dengan perempuan itu. Rambutnya panjang, ia mengenakan penjepit rambut berwanra pink dan putih, ia tertawa bersama orang-orang disekitarnya.
Aku sangat benci dengan orang-orang seperti itu, hanya karena ia good looking bagi murid sini ia akan menjadi sangat populer tanpa harus melakukan apa-apa, pastinya akan membuat kelas lebih berisik juga. Perempuan seperti dia biasanya bakalan sering diomongin sama kakak kelas.
*Ring ring!*
Setelah mencoret-coret gambar abal-abalan dibuku ku dalam beberapa jam akhirnya waktu istirahat sudah mulai. Murid-murid kelasku pada pergi beramai-ramai ke kantin. Untungnya aku membawa bekal, jadi aku tidak perlu mengantri di keramaian kantinnya dengan orang-orang itu. The moment aku buka bekalku tiba-tiba ada anak perempuan yang berdiri didepanku.
"Halo!" Dia bilang dengan suara yang lembut, dia adalah perempuan yang dikelilingi oleh murid sekelasku tadi yang membuat kelasnya berisik. "Apa?" Kutanya kepadanya.
"Kamu kok gak duduk sama aku aja sih? Padahal kosong sebelahku, daripada sendirian." Tanya perempuan itu. "Gua lebih suka sendiri aja." Kujawab sambil melanjutkan memakan bekalku. "Kamu tau gak sih, aku jago gambar tau." Dia menarik bangku sebelahku dan duduk disamping. Ia menaruh sketchbook miliknya diatas meja ku. "Lo mau ngapain di meja gua?" Kutanya sambil geser menjauh sedikit. Ia tidak berbicara apa-apa, ia hanya mencoret-coret di bukunya dengan pensil yang lancip itu. "Tada! Mirip kan?" Ku tatap buku tersebut, ia menggambarkan lelaki dengan kacamata yang sedikit oval mengenakan sweater.
"Itu gua?""Iya, lucu kan? Dari tadi aku pengen gambarin kamu, cuman kamu duduknya jauh jadi aku nggak bisa." Jawab dia sambil merobek kertasnya. "Nih buat kamu aja." Sambil mengasihkan kertasnya kepadaku. "Lah, serius? Makasih ya." Aku jawab dengan kebingungan, nggak pernah orang-orang kayak gini ke aku, apalagi aku yang jarang bersosialisasi kayak begini. "By the way nama aku Violet, panggil aku vio aja. Nama mu siapa?" Ia bertanya kepada ku. "Nama gua Kenzie, salam kenal." Kujawab. Ia berdiri lalu menatap mataku. "Kamu mau temenin aku jajan nggak?" Tanya Violet. "Lu nggak liat gua bawa bekel?" Kujawab dengan singkat.
"Oh iya haha, sorry. Lain kali aja berarti ya?" jawab ia. Aku agak feel bad for her tapi ya sayang juga bekalku jika tidak dimakan. Aku mengangguk lalu ia tersenyum. Ia lalu pergi meninggalkan kelas untuk menuju ke kantin. Aku tidak sempat melihat gambarannya dengan full aku tidak mau dia melihatku menatap gambarnya, karena gambarannya itu mesmerizing. Kertasnya kubuka lalu aku menatap gambarannya. Aku tersenyum lalu kusimpan lagi gambarnya.
Sore
Bel pulang mulai berbunyi, hari semakin temaram jingga bergeser memeluk malam. Aku berjalan menuju depan gerbang sekolah. Aku tidak bisa naik motor, jadi aku harus memesan ojek online.
Disaat aku sampai aku melihat ada Violet disampingku, dia hanya melambaikan tangannya kepadaku aku hanya membalasnya dengan senyum. "Lo belum balik?" Ku tanya padanya. "Aku ingin ke busway karena gaada yang jemput, tapi langitnya mendung jadi aku mau nunggu." Jawab violet, aku mengangguk kepadanya.
Belum beberapa detik aku membuka handphone ku rintik hujan jatuh membasahi layar handphone ku. Benar perkataan dia, semakin lama semakin deras hujannya. Violet terlihat panik karena tidak ada yang bisa menjemputnya, ia terpaksa untuk menaiki busway. "Mau gua anterin nggak? Nggak bahaya apa kalo lo sendirian di jam segini?" Aku tanya kepadanya. "Gak kenapa-kenapa sih, aku cuman takut kehujanan saja."
"Yasudah, Lo pake sweater gua aja oke? Habis itu kita lari ke halte busway."
"Seriusan? Kamunya gimana?" Tanya dia sambil melihatku
"Yaelah gampang lah, lagian rumah gua deket" Kulepas sweaterku dan kuberikan ke Violet. Dia tidak berhenti tersenyum-senyum dengan muka malu. Aku juga malu tetapi aku merasa tidak enak saja karena dia sudah menggambarkanku, jadi kubalas dengan ini saja. "Ready? 1,2,3 lari!" Aku dan Violet lari menuju busway terdekat sambil tertawa-tawa.
Air hujan membasahi tubuhku membuatku terasa kedinginan, tetapi rasanya hilang tergantikan dengan perasaan bahagia mungkin. Pada akhirnya kita sampai pada tujuan violet, yaitu halte busway.
Dia mengusap-usap rambutku yang terbasahi oleh air hujan. Dia menatapku dan tersenyum. "Thank you ya, Kenzie." Ucap Violet. "Yeah, no problem." Jawab aku. Busway nya pun sampai untuk menjemput Violet dan orang lain yang menunggu di haltenya.
"See you later Kenzie!"
"See you later too."
KAMU SEDANG MEMBACA
cerpen ✓
Short StoryCerpen (Cerita Pendek) merupakan suatu karya sastra dalam bentuk tulisan yang mengisahkan tentang sebuahlalu dikemas secara pendek, jelas dan ringkas • • • Kumpulan cerpen ini adalah karya tulis dari anggota Divisi Mading Ekskul Jurnalistik tahun aj...