Amertaku takkan hilang (part. 2)

8 1 0
                                    

*Gambaran zeta bantuin iket tali sepatu sama kalandra😋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Gambaran zeta bantuin iket tali sepatu sama kalandra😋

"Emm makasih kalandra." ucap Zeta tak enak hati.

"Sama-sama ta. Mata lo sembab, lo abis nangis ya ta?" ucap Kalandra karna melihat mata Zeta yang seperti orang habis nangis.
*sebetulnya zeta ke toilet hanya ingin menumpahkan air matanya saja, karna perasaannya yg belum stabil.

"Ngga ka ini efek cuci muka ajaa," jawab Zeta santai agar tidak terlihat berbohong.

*gue tau ta lo masih sedih, entah apa alasannya cowo itu ninggalin cewe setulus lo. Ucap Kalandra dalam hati

"Kalandra gue duluan ke meja ya, sekali lagi makasih," senyum yang sangat manis dari wanita tersebut.

"Iya ta gue mau ketoilet dulu," ucap Kalandra dan dibalas senyuman yang indah menurut Zeta.

*Tanpa mereka sadari ada seseorang laki-laki melihat kejadian tadi,lalu dengan perasan campur aduk laki-laki itu meninggalkan zeta dan Kalandra.

Flashback on:
*Didepan kasir berdiri seorang laki-laki tinggi berparas tampan yang hendak memesan kopi.

"Gue pesen kopi biasa 1 ya, gulanya dikit aja," ucap laki-laki itu.

"Yeee bukannya sekalian sama Zeta tadi" ucap kasir tersebut.

*Dipta terkejut kenapa bisa ada Zeta disini pikirnya.

"Ha? ada Zeta? o-ooh ada Zeta" jawab dipta sedikit gugup.

"Iya, lo ga tau dip?" ucap kasir itu.

"Ngga dia ga bilang, anw dia dimana sekarang?" tanya dipta penasaran.

"Emm tadi gue liat sih ketoilet, kebelet kali soalnya buru-buru gitu."

"Yaudah lo bikinin pesenan gue terus kasih ke rooftop aja ya." ucap Dipta setelah itu dipta meninggal meja kasir.

*Dipta berniat untuk menyapa zeta karna setelah kejadian kemarin rasa bersalah terus menghantui dirinya. Tetapi yang ia lihat justru sedang ada dua orang saling bercanda tawa, entahlah moodnya mendadak berubah, setelah itu dipta meninggalkan dua orang yang sedang bertukar pandangan tersebut.

Flashback off

*Dipta buru-buru menuju rooftop ia merasa moodnya tidak baik setelah melihat kejadian tersebut.

"Argh gue nih kenapa sih? Gue mutusin Zeta karna gue ga punya perasaan selama ini, tapi kenapa gue ga rela gini liat dia bercanda sama cowo lain?" monolog Dipta.

*Dipta merebahkan dirinya disalah satu sofa disana, itu menjadi tempat favoritnya ketika ingin menenangkan diri.

Sementara di meja kasir, seorang barista yang memang cukup dekat dengan Zeta dan Dipta memanggil Zeta karna ingin menanyakan dimana Pradipta sekarang.

"Ta sini..." ucap barista itu sambil melambai.

"Hai ka gema,ada apa ka?" Zeta membalas lambaian tangan itu dan tersenyum riang.

"Dipta ada dimana ta? Gue tadi ke rooftop tapi dia ga ada, katanya temen gue sih dia mau nyamperin lo ta." ucap ka gema ya nama barista itu Gema Ardiansya.

"HA? di-dia disini ka? terus mau nyamperin aku?" ucap Zeta terkejut.

"Iya, tapi kenapa lo kaget deh ta? emang lo gatau Dipta disini." Jawab Gema bingung.

"Engga, lagian kita juga udah putus" ucap Zeta.

"Ha? apa ta? sorry gue ga denger" ucap Gema.

"Ha? ngga ka maksud aku tuh, aku gatau kalo dia disini gitu maksudnya." ucap Zeta tak ingin ada yang mengetahui soal hubungannya dulu.

"Owalah yaudah nih kopi pesenan Dikta, bawa gih kerooftop." ujar Gema.

"Emm iya deh kak aku anterin dulu ya." dengan terpaksa Zeta yang mengantarkan kopi itu kepada dipta.

Semesta memang mempunyai kuasa atas segala restu, buktinya semesta masih merestui pertemuan Pradipta dan Zeta saat ini. –Zeta Lagista

*tangga demi tangga zeta naiki agar bisa mencapai rooftop,sesampainya ia dirooftop ia mengedarkan pandangannya untuk mencari mantan kekasihnya.

"Nih kopinya ka" ucapan Zeta yang membuat Dipta terkejut dan langsung terbangun.

"Zeta kok kamu yang nganter kesini? Gema mana? kan aku yang suruh dia nganter." Pertanyaan bertubi-tubi yang hanya di tatap dengan malas oleh Zeta.

"Udah makan? minum kopi yang kadar kopinya tinggi ga bagus buat lambungmu ka." bukannya menjawab pertanyaan Dipta ia malah memberikan wajengan kepada mantan kekasihnya itu.

"Emm iya, tadi siang udah kok." Dipta senang Zeta masih perhatian kepadanya.

"Jangan karna aku kasih tau ini kamu berfikir aku perhatian sama kamu kak." ujar Zeta datar.

"Ta secepat itu ya?" ucap Dipta yang membuat zeta sedikit emosi.

"Kamu sadar ga sih kak ngomong gitu?" Zeta kesal apa menurutnya perasaan Zeta hanya untuk dimainkan?

"Ta maaf, aku minta maaf atas apa yang aku perbuat, ga seharusnya aku ngeduain kamu" rasa bersalah terus muncul dihati Dipta.

"Setelah apa yang kamu perbuat,apa hatiku ga sakit?" air mata zeta luruh, hatinya terlalu sakit.

"Maaf ta, aku memang salah." Dipta sudah tak bisa lagi untuk bermonolog dengan zeta, sakit rasanya melihat perempuan yang dulu selalu ia jaga walaupun rasa ia selama ini tidak pernah ada.

cerpen ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang