Pengorbanan Seorang Anak Untuk Ayahnya

23 2 0
                                    

Pada suatu hari, Ada seorang anak kecil bernama Dandi yang berumur 10 tahun ia tinggal di rumah gubuk kecil dengan ayahnya yang bekerja sebagai pemulung, berumur sekitar 50 tahun dan memiliki penyakit jantung. Ibunya sudah meninggal sejak ia berumur 2 tahun. Dandi adalah anak yang sabar, rajin, baik, dan pekerja keras.

Suatu ketika ayahnya pulang setelah bekerja seharian dengan wajah yang pucat Dandi bertanya pada ayahnya, "Ayah... Apa yang ayah bawa di kantong itu?" Ayahnya menjawab, "Ini 2 bungkus nasi untuk kita makan. Kita makan dengan garam dulu ya, Nak." Dandi menjawab dengan wajah khawatir, "Baik, Ayah." Dandi sangat mengkhawatirkan ayahnya karena ayahnya ternyata mengidap penyakit jantung ketika terdapat Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di lingkungannya beberapa minggu lalu. Ayahnya berkata, "Tidak perlu, Nak. Besok ayah pasti sudah bisa bekerja kembali."

Keesokan harinya, Dandi pun memutuskan untuk pergi bekerja menggantikan ayahnya. Ayahnya sempat menahannya namun ayahnya tidak kuat. Malam pun tiba dan ayahnya sempat khawatir karena Dandi belum pulang. Namun, beberapa menit kemudian Dandi pulang. Dandi membawa sejumlah uang hasil mulungnya dan memberikannya pada ayahnya. Ayahnya pun langsung terharu dan memeluk Dandi. Ayahnya berkata "Nak, ayah sudah sembuh, besok ayah yang akan bekerja kembali, ya." Dandi pun menuruti apa kata ayahnya tersebut dan esok paginya ayahnya yang pergi bekerja walaupun wajahnya terlihat sangat pucat dan kelelahan.

Saat siang hari, ayah Dandi pulang ke rumahnya, karena ayah Dandi tidak kuat. Kondisinya semakin melemah. Ketika sampai di depan rumahnya pun ayah Dandi jatuh tak sadarkan diri. Dandi yang kebetulan sedang berada di depan rumah langsung terkejut dan panik. Dandi memanggil Pak RT yang kebetulan tetangganya. Lalu, Pak RT memanggil beberapa warga untuk membawa ayahnya ke rumah sakit.

Saat di rumah sakit Dandi sempat menangis, tetapi ditenangkan oleh Pak RT dan akhirnya ia berhenti menangis. Beberapa saat kemudian, Ayahnya di bawa ke ruangan rumah sakit dan sudah sadarkan diri. Dandi pun langsung pergi ke ruangan tersebut dan Dandi berkata, "Ayah bagaimana keadaanmu?" Ayahnya langsung menjawab dengan lembut, "Ayah baik-baik saja, Nak. Terimakasih untuk semua yang kamu lakukan untuk, Ayah. "

Beberapa menit kemudian ayahnya kehilangan kesadaran dan pada akhirnya ayahnya meninggal dunia. Dandi menangis tanpa henti di ruangan rumah sakit tersebut.

 Dandi menangis tanpa henti di ruangan rumah sakit tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
cerpen ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang