Amertaku takkan hilang (part. 1)

13 1 0
                                    

Cinta bukan tentang menyayangi tapi juga mengikhlaskan. Karna pada dasarnya jatuh cinta sepaket dengan luka, karna sejatinya setiap pertemuan akan berujung perpisahan.

Seorang gadis bernama Zeta lagista sedang mengalami putus cinta. Ia baru saja putus dengan kekasihnya. Mereka telah menjalin hubungan 2 tahun, mengalami masa-masa indah bersama, tetapi itu semua harus berakhir tadi malam. Zeta merasa setengah dirinya hilang.

Dihari minggu yang sedikit mendung, Zeta terbangun dengan perasaan yang campur aduk. Tapi satu yang Zeta tahu kalo saat ia terbangun dan sampai sekarang dia merasa HAMPA. Ia merasa enggan untuk sekedar turun dari tempat tidur. Namun mamanya sudah sangat bawel untuk menyuruhnya turun. Akhirnya Zeta turun dari ranjangnya untuk mencuci muka lalu bercermin, hatinya kembali sakit, ingatan-ingatan tadi malam menganggu pagi ini.

"Ayo ta kamu pasti bisa, ka Dipta aja biasa-biasa saja tanpa kamu". Monolognya walaupun pada kenyataannya ia tidak sekuat itu.

*Zeta menuruni anak tangga dan mulai menyapa kedua orangtuanya.

"Haii ma, pa." Ucapnya lalu duduk disamping sang mama.

"Pagi princess papa, tumben lama dikamar?" Zeta diam tidak menjawab.

Mereka makan dengan tenang. setelah selesai makan zeta kembali ditanya oleh sang mama.

"Zeta kegiatan hari ini apa sayang?" ucap sang mama.

"Zeta kayanya mau ngerjain tugas di cafe biasa sih ma." Jawab Zeta singkat.

*Setelah Zeta ke kamar, kota Bandung pun di guyur hujan. Zeta kembali termenung.

Flashback on:

Dimalam minggu di taman kota Bandung, zeta diminta untuk menemui sang kekasih Pradipta Albiansya. Katanya sih ingin berbincang dengan zeta alhasil dengan perasaan gembira zeta bergegas bersiap menemui sang kekasih.

*Sesampainya Zeta di taman kota, ia mencari keberadaan pradipta setelah mencari-cari ia menemukan sang kekasih. Pradipta duduk jauh dari keramaian.

"Hai ka Diptaa maaf yaaa, kaka sudah lama nunggu?" ucap riang Zeta namun bukannya di balas baik, dipta malah memilih enggan untuk menjawab.

"Ka..kok diem aja marah ya? Kaa maa-?" belum selesai zeta berbicara dipta sudah lebih dulu memotong ucapannya.

"Ta aku mau ngomong serius sama kamu, bisa?" ucap Pradipta yang membuat Zeta terdiam penasaran....

"kamu mau ngomong apa ka?" dengan hati-hati Zeta berbicara, takut- takut membuat Dipta marah.

"Les't break up," ucap Pradipta yang berhasil membuat zeta terkejut.

"Kamu bercanda ya ka? Iya kan? Kita sebentar lagi 2 tahun dan kamu... mengakhiri hubungan ini?" luruh sudah air mata Zeta...

"Ternyata rasaku ke kamu selama ini hanya sebatas sahabat ta, maaf aku baru bisa bilang dan maaf aku baru menyadarinya sekarang...."

Bandung malam itu menjadi lebih dingin dari biasanya... fakta yang dikeluarkan Zeta kembali membuat suasana semakin panas.

"Bukan karna perempuan yang bersamamu kemarin kan ka?" ucapan Zeta membuat Dipta terkejut.

"Kamu ngomong apa sih ta? Aku ga ngerti maksud Kamu apa." Ucap Pradipta sangat tenang.

"Aku gamau berfikir macem macem sama kamu ka, aku percaya sama kamu tapi aku liat sendiri." Zeta mengeluarkan handphonenya lalu menunjukkan foto yang membuat Dipta lebih terkejut.

" Zeta mengeluarkan handphonenya lalu menunjukkan foto yang membuat Dipta lebih terkejut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
cerpen ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang