;
Katamu, kamu ingin pergi sendiri.
Kemana, aku bertanya.
Kau jawab dengan suara lantang, ke tempat dimana kau takkan mengingatku lagi.
Kamu menyuruhku untuk melupa, lupa dengan lembar buku yang telah kita tulis bersama.
Buku yang belum sempat ku beri nama, kini takkan kau jamah kembali.
Lalu bagaimana dengan buku kita yang belum usai, tanyaku lagi.
Usaikan saja sendiri, beri nama sendiri, dan simpanlah sendiri.
Setelah kau pergi. Aku menepati janji.
Aku tersenyum, menangis pun ku lakukan sendiri.
-10 Agustus, 2023.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Poem; Mental Illness
PoetryAtas semua kekacauan dalam kepala, puisi ini tercipta. Pada setiap luka yang mendarah-darah, puisi ini adalah perantara. Abadilah dalam setiap dendam yang membara. -The Poem; Illness. Adrni