;
Sesaknya membuatku mati rasa, hingga tak mampu bersuara. Namun kebisingan ini memaksaku untuk berteriak penuh nada.
Kadang, pikiran untuk mengakhiri semuanya terlintas membabi buta. Menusuk titik tepat untuk terpaksa kalah.
Dipaksa untuk menahan lebih lama, nyatanya makin terkikis lebih dalam.
Dipaksa merangkak di atas kaki yang patah, berjalan di atas api yang membara. Dunia memang selalu memaksa.
—Rabu 14 Agustus, 2024.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Poem; Mental Illness
PoetryAtas semua kekacauan dalam kepala, puisi ini tercipta. Pada setiap luka yang mendarah-darah, puisi ini adalah perantara. Abadilah dalam setiap dendam yang membara. -The Poem; Illness. Adrni