-13-

247 6 0
                                    

(nah ini yg mw gambaran rambut Arsen yh, cantik kan?!)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(nah ini yg mw gambaran rambut Arsen yh, cantik kan?!)







***


Benarkah mereka pacaran? Tapi, kenapa Arsen tidak memberitahunya? Melihat reaksi Praja saja Nada sudah tahu pasti kalau hubungan mereka itu spesial. Kenapa Arsen tidak cerita kepadanya? Apakah dia sudah tidak penting lagi bagi Arsen?

Nada menendang kerikil di jalanan dengan kesal. Kalaupun iya mereka pacaran Nada juga tidak akan melarangnya, karena dia berteman dengan Arsen tidak memandang seksualitas lelaki itu.

Cuma, kalau dengan Praja rasanya dia tidak ikhlas. Mengingat hal-hal buruk yang sering Praja lakukan membuatnya takut Arsen terluka.

Sial.

Kenapa dia malah memikirkan Arsen. Padahal jelas-jelas lelaki itu tidak memikirkannya. Minimal, Nada ingin diberitahu kalau dia sedang dekat dengan Praja. Ini kalau dia tidak ke rumah Arsen sendiri, pasti dia tidak akan tahu apa-apa seperti orang bodoh.

"Malam, mam. Nada pulang,"

Nada mendorong pintu rumahnya, lalu merebahkan dirinya di sofa ruang tamu. Apakah dia harus menelpon Arsen dan menanyakan tentang hal ini? Tapi, apakah tidak akan mengganggu lelaki itu? Praja kan sedang di rumahnya.

Lagi-lagi Nada mengacak rambutnya sendiri dengan frustasi.

"Tumben pulang jam segini, sendirian lagi. Arsen kemana?" Aura muncul dari arah dapur.

Padahal Nada sudah sering mengatakan untuk tidak membahas Arsen. Tapi mamanya itu kekeuh sekali.

"Mam. Nada udah bilang kan buat nggak ngomongin Arsen?!" kesal gadis itu.

"Iya mama pengen tahu alasannya. Kalian berantem?" tanya Aura.

Nada menggeleng, kemudian bangkit dari rebahannya.

"Arsen udah punya pacar. Jadi, mungkin dia bakal jarang atau nggak akan kesini karena takut pacarnya cemburu." balas Nada dengan wajah masam.

Aura tertawa ringan.

"Yang cemburu kamu apa pacarnya Arsen?" tanyanya di sela-sela tawa.

Nada melotot ke Aura. "Mammm!!!"

"Mama tanya loh, soalnya kamu kelihatan nggak suka banget pas bilang pacar Arsen." tawa wanita paruh baya itu.

Nada mendengus. Mana ada dia cemburu, dia kan sudah memiliki pacar juga.

"Nggak. Nada nggak cemburu. Ah udahlah kenapa malah bahas Arsen sih." gadis itu melengos lalu pergi meninggalkan Aura yang masih cekikikan disana.

EXCHANGE ; ARSENA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang