chapter 14

169 12 0
                                    

Pergi atau bertahan?
.
.
.

#6 Bulan kemudian

6 bulan telah berlalu putri cantik yang sedang berbaring di kasur rumah sakit belum memiliki tanda² akan bangun dari tidurnya, banyak hal yang ia telah lewati, mulai dari kaka tertuanya lulus kuliah dan sekarang menjadi CEO muda di perusahaan appanya, hingga kakak keduanya yang telah lulus sekolah dan melanjutkan kuliah di salah satu universitas ternama di Korea dan kaka ketiganya yang sekarang sudah naik kekelas 3.

Bosan? Ya mingyu sangat bosan selalu melihat sang adik tak kunjung bangun sudah 6 bulan dia tidak sadarkan diri.

"Mau sampai kapan kau begini terus ahyun_naa apakah kau tidak mau melihatku lagi? Apa kau tidak mau memaafkan ku? Apa ini hukuman dari Tuhan buat ku karena telah mengabaikan mu selama 15 tahun?"

"Besok adalah ulang tahun mu kamu
yakin tidak akan bangun? Appa sudah menyiapkan hadia buat mu"

"Sudahlah mingyu dia sedang asik menikmati mimpi indahnya" Ucapan jisoo membuat mingyu menjadi menangis

"Tapi unnie,,, hei bocah bangun gak atau aku akan mencabut semua peralatan yang ada di tubuh mu" Ucap Mingyu yang kini kesabarannya sudah habis karena anak itu tidak kunjung bangun

Jiso yang melihat itu bergegas meraih tangan adiknya dan membawa sang adik dalam pelukan hangat nya,

"Sudah mingyu dia pasti akan bangun kok kita tunggu dan bersabar saja"

"Kalian sudah makan? " Ucap seseorang membuat mingyu dan jisoo langsung melihat kesumber suara,

"Unnie membawakan kalian makanan jangan lupa di makan ya" Ucapnya kemudian di balas angukan jisoo

"Dia belum sadar juga?"

"Belum eisa unnie"

"Baiklah habisi makanan kalian"

" Nde eisa unnie "

.
.
.

Pov Kim Eisa.

Aku sangat membencinya bahkan tidak memperdulikannya ketika appa memberitahu ku kalau dia jatuh dari ketinggian dan membuat dia mengalami patah tulang dan harus di operasi, tapi setelah melihat dia tak kunjung sadar selama 6 bulan belakangan ini membuat ku cemas dan khawatir terutama melihat appa yang sekarang seperti orang gila yang selalu menangis meratapi kesalahannya yang telah mengabaikan anak terakhirnya itu semenjak istri kesayangannya pergi.

"Eisa apa yang sedang kau fikir kan?"

"Aku sedang memikirkan keluarga ku yang sangat kacau, apa ini hukuman dari Tuhan?"

"Itu bukan hukum eisa tapi peringatan, kau harus lebih menyayangi keluarga mu daripada diri mu sndri"

"Iya aku tau min ji ha aku tau aku salah"

"Kau harus memperbaiki nya eisa ya, sebelum waktunya terlambat, lebih baik kau sekarang kerumah sakit temui adikmu kau bahkan tidak menjenguk nya setelah 6 bulan dirawat kau hanya melihat nya sesekali dalam sebulan"

"Aku masih membenci nya"

"Kebencian mu tidak mendasar eisa kau membenci dia krna ibu mu meninggal kan? Dasar bodoh kau eisa"

"Kau menyalahkan adikmu atas kematian ibu mu? Bukan kah itu terlalu lucu? Bahkan jika bisa di minta dia tidak ingin lahir di keluarga yang selalu menyiksanya eisa"

"Pergi dan minta maaf lah sebelum terlambat"

"Benar katamu min ji ha aku terlalu berlarut atas kematian ibu ku sampai aku lupa bahwa dia anak polos yang tidak tau apa²" Ucapku setelah mendengar perkataan min ji ha dan kemudian berlalu pergi menuju rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit aku melihat jisoo dan mingyu sedang berpelukan dan aku memberikan makanan yang sempat ku beli sebelum ke rumah sakit setelahnya aku ke tempat dimana adikku berbaring.

"Hye Kim ahyun apakah kau marah kepada kami? Atau mimpimu terlalu indah hingga kau tak kunjung bangun dari tidurmu itu?"

"Bangun lah dan lihat keluarga kita sedang tidak baik² saja, mingyu sekarang tidak ingin pergi kesekolah, appa yang selalu menangis dan jisoo yg sekarang kelihatan kurus karena jarang makan selalu memikirkan mu."

"Mianhae ahyuna, mianhae, jebbal mianhae aku terlalu membenci mu sampai aku lupa bahwas kau membutuhkan kami"

#pov Eisa Off

.
.
.
🐣🐣🐣🐣

Dunia Tanpa Pelukan seorang UnnieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang