Istri Untuk Anakku | Part 12 | Kecewa

318 2 0
                                    

Setiap gerakan, setiap sentuhan, menjadi pengalaman yang begitu berharga, yang kami nikmati bersama dalam sebuah aliran cinta yang tak terhentikan.

Saat sensasi itu menghampiri, tubuhku mulai bergetar dengan hebat, seolah-olah ada sesuatu yang mendesak untuk keluar. Getaran yang intens memenuhi setiap serat tubuhku, menyebarkan sensasi yang hampir tak tertahankan. Rasanya seperti badai yang membangkitkan gempa bumi di dalam diriku, meresap ke setiap sudut pikiran dan merangsang setiap saraf di tubuhku.

Desahan yang hampir tidak terkendali terlepas dari bibirku, sulit bagiku untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi. "Mas...Arum...Arum mau...ahhhn..." kata-kataku terputus-putus oleh gelombang sensasi yang semakin memenuhi pikiran dan tubuhku.

Mas Aryo menatapku dengan mata penuh kelembutan, senyumnya merekah dengan penuh kepuasan. "Ahhh...Dek, Mas juga mau...orgasme. Mas keluarin...didalam ya?" bisiknya di telingaku, suaranya penuh dengan keinginan yang tak terbendung.

Dengan keberanian dan kepercayaan, aku mengangguk pelan. "Iyahh...keluarin didalam aja, Mas...buahi Arum, Mas...jadikan aku istrimu..." pinta ku dengan suara yang dipenuhi oleh nafsu.

Dengan perasaan yang membara, Mas Aryo semakin mempercepat gerakannya, memenuhi ruangan dengan suara desahan yang memanas. Tubuhku merespons dengan getaran yang tak terkendali, memohon untuk dilepaskan dalam momen yang penuh gairah ini.

"Ahhh... Mas... Terus...Sedikit lagi" suaraku terputus-putus oleh desahan yang memohon, mencerminkan keinginan untuk merasakan puncak kenikmatan yang begitu dekat.

Mas Aryo menggenggam erat tubuhku, memperdalam penetrasi dengan gerakan yang semakin liar.

Dan akhirnya, dalam serangkaian desahan yang menggema di ruangan, kami mencapai orgasme bersama-sama.

"Ahhhhhhhhhhhnnn... Ahh... Oh, Mas...!" desahku dengan suara yang terengah-engah, merasakan gelombang kenikmatan melintasi seluruh tubuhku.

"Ahhhhhhnn... Dek..." desah Mas Aryo, suaranya juga dipenuhi oleh kenikmatan yang sama.

Aku bisa merasakan hangatnya cairan sperma Mas Aryo memenuhi vaginaku, saking banyaknya sampai spermanya meluber keluar dari vaginaku. Tubuhku bergetar dalam sensasi campuran antara kenikmatan dan kehangatan yang mengalir di dalamku.

Tiba-tiba pintu kamarku terbuka dengan keras, dan suara langkah kaki yang cepat terdengar di lorong. Aku dan Mas Aryo tersentak kaget. Di ambang pintu, ibu berdiri dengan wajah penuh keterkejutan dan kekecewaan. Tas yang dibawanya jatuh ke lantai dengan bunyi yang menggema di seluruh ruangan.

"Arum! Aryo! Apa yang kalian lakukan?" teriak ibu, suaranya bergetar antara marah dan putus asa. Mata ibu berkaca-kaca, memandang kami berdua dengan campuran perasaan yang sulit diuraikan.

Aku dan Mas Aryo segera berusaha menutupi tubuh kami yang terbuka dengan selimut. Rasa malu dan bersalah menghantamku dengan keras. "Bu, ini tidak seperti yang ibu pikirkan," kataku dengan suara gemetar, meski aku tahu bahwa penjelasan apa pun mungkin tidak akan cukup.


Baca selengkapnya di https://karyakarsa.com/auliashara atau klik link di bio.

Istri Untuk AnakkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang