12. Topeng

1.5K 222 43
                                    

Residen Bangkok
Author Pov

Irin mendekat pelan-pelan kemudian mengangguk ramah sembari melihat dari bawah sampai atas sosok yang berdiri di depannya tepat di samping sahabatnya. Mulutnya menganga, matanya terlihat tidak percaya.

"Ini benar Freen Sarocha?" Tanyanya kepada Becca yang berdiri di samping Freen. Perempuan itu tersenyum ramah.

Becca tidak menjawab, dia menyematkan kantung plastik berisi obat flu pada tangan Irin. "Cepat minum, kemudian istirahat." Ujarnya kemudian berlalu mengambil sebotol air dari kulkas kemudian meminumnya.

"Bec, kamu belum menjawab pertanyaanku." Cepat-cepat Irin mengekorinya dari belakang.

"Tanpa aku jawab pun kamu sudah tahu jawabannya." Kata Becca setelah meneguk setengah air dari botol.

Irin kembali melihat sosok perempuan yang tengah sibuk melihat sekeliling rumahnya.

"Jadi benar anda Freen Sarocha? Artis terkenal itu?" Tanya Irin penasaran.

Freen melihat ke arah sumber suara, "Apa kamu juga salah satu penggemarku seperti perempuan itu?" Tanya Freen balik sembari menunjuk Becca dengan telunjuknya.

"Yak! Aku sudah katakan kalau aku mengundurkan diri menjadi penggemarmu." Gertak Becca masih kesal.

"Apa yang sedang kalian bicarakan?" Irin melihat kedua perempuan di depannya bergantian.

Freen hanya tersenyum tipis lalu melanjutkan kesibukannya melihat seisi rumah Becca.

Irin lebih mendekat ke arah Becca, berbicara sepelan mungkin agar sang artis tidak mendengar "Becca, kenapa kamu bisa mengenalnya? Tidak, maksudku terlihat akrab seperti ini. Bahkan kamu membawanya ke sini? Kenapa kamu tidak pernah cerita kalau dekat dengan Freen Sarocha?"

"Aku tidak dekat dengannya. Dia menguntitku." Tukas Becca sekenanya.

"HAH?!" Irin melongo.

"Bahkan dia menuduhku melakukan kejahatan." Tambah Becca membuat Irin semakin melongo.

"HAH??!!"

".. dan dia tidak seperti yang kamu pikirkan. Tidak. Dia menipu kita berdua. Maksduku, menipu orang seluruh dunia."

"Maksudnya? Seorang Freen Sarocha menguntit dan melakukan kejahatan padamu??"

Becca mengangguk mantap, meyakinkan sahabatnya. "Kamu masih ingat situs web drake side of sarocha?"

Irin mengangguk mengiyakan meskipun dari ekspresinya dia masih terlihat bingung.

"Apa yang digambarkan pada situs itu sangat benar. Dia artis yang pintar berkamuflase. Karakter aslinya sangat menyebalkan. Selama ini dia memakai topeng. Pencitraan di depan publik." Terang Becca setengah menggebu-gebu.

"Mustahil!" Sangkal Irin

"Kalau tidak percaya, kamu coba saja berbicara dengannya. Sekarang orangnya nyata ada di depanmu." Suruh Becca kepada Irin agar sahabatnya itu percaya padanya.

"..."

"Lakukan..." Becca mendorong tubuh Irin agar pergi mendekati Freen.

Irin berjalan maju mendekati Freen yang sibuk bermain dengan sofa empuknya seperti anak kecil. Tertawa sendirian.

Irin mengerutkan keningnya, heran dengan tingkah perempuan tersebut. "Apa benar dia yang seperti Becca katakan? Tingkahnya saja menggemaskan seperti anak kecil. Masa dia sekejam yang tertulis di situs dark side of sarocha?" Batin Irin.

"Apa anda Freen Sarocha?" Tanya Irin dengan nada suara sesopan mungkin.

Freen duduk manis, dia tersenyum pada Irin. "Tentu saja! Kamu sudah menanyakannya berulang kali. Apa masih tidak percaya?" Tanya Freen balik dengan suara lembut dan ekspresi yang sangat ramah.

THE HOSTESS (freenbecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang