The Burning Flower
Author Pov
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Becca langsung mengklik tombol stop pada layar ponselnya yang tengah memutar sebuah video ketika seorang waiter memanggil namanya."Tamu untukmu, di Vip bedroom." Ucap waiter singkat dan dibalas dengan anggukan dari Becca.
"Aku akan menuju kesana dengan segera." Jawab Becca kemudian.
Becca menuntun tubuhnya menghadap cermin, merapihkan dress dan menyentuh sedikit make up pada wajahnya, tak lupa menambah goresan lipstik pada bibir ranum miliknya.
"Sempurna!" Becca mengedipkan sebelah matanya pada pantulan dirinya di depan cermin. Sesaat kemudian melangkah keluar meninggalkan ruang tunggu hostess.
Hingar bingar suara musik menyeruak ke telinga Becca dalam hitungan detik, ketika perempuan tinggi tersebut melewati area DJ Booth Room lantai dua. Terlihat puluhan manusia tengah asik bergoyang menikmati alunan musik dari sang DJ di lantai dasar.
Vip Bedroom
Perempuan berwajah porselen tersebut akhirnya masuk ke dalam ruangan yang terlihat sangat mewah dibanding dengan ruangan lainnya, menemui seorang tamu yang telah memesannya dan siap untuk dia layani.
Kening Becca mengerut, didapatinya sesosok perempuan yang dikenalnya duduk di ujung kasur dengan kaki terbuka, lutut kanan kiri berjarak 11-24 inci ditambah ekspresi tegas dan memamerkan leher mulus karena kancing atas kemeja hitamnya sengaja terbuka menambah kesan berkuasa dan seksi pada diri perempuan tersebut.
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
"Hei... Jadi...." Becca tidak meneruskan kata-katanya, dia menahan tawa sedikit.⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀"Selamat malam Nona Lily, kenapa kamu terkejut?" Perempuan tersebut tersenyum manis memandang Becca yang berdiri beberapa langkah di depannya.
"Aku pikir siapa tamuku malam ini, ternyata kamu..."
"Sepertinya kamu kecewa mengetahui bahwa tamumu adalah aku..."⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀
"Ah tidak, bukan begitu hanya sedikit terkejut kkk──" Becca terkekeh pelan.Freen Sarocha. Perempuan asli berdarah Thailand tersebut menahan tawanya melihat Becca sedikit bingung saat ini. Pasalnya, semejak hari dimana Bibi Ploy datang ke apartemen dan bertemu dengan Becca, Freen menghilang kembali. Membiarkan Becca penuh tanda tanya sendirian.
"Kamu bersama Nona Panly?" Tanya Becca kemudian.
Freen tidak langsung menjawab, dia bangun dari duduknya kemudian mendekati Becca dengan tatapan seduktif.
"Ah begitu..." Becca mengangguk seolah mengerti maksud perempuan yang sudah resmi menjadi kekasihnya itu.
"Apa kamu tidak merindukanku?"
"Setelah kamu menghilang kembali meninggalkan aku yang penuh tanda tanya, kamu masih tidak tahu malu menanyakan pertanyaan tersebut?" Becca melipat tangannya di dada dan memincingkan satu matanya, dia agak kesal. Sementara Freen hanya tertawa melihat Becca memasang ekspresi tersebut.
Freen lebih mendekat ke arah Becca, masih dengan tatapan seduktif. Freen tidak menghiraukan pertanyaannya yang tidak dijawab Becca. Kini dia lebih berani, dia mencoba memainkan jemarinya pada wajah cantik Becca. Becca refleks sedikit menjauhkan wajahnya beberapa senti.
Freen tersenyum, "Aku sangat merindukanmu..." Ucapnya pelan dengan mata penuh kerinduan. Becca terdiam, dia menarik nafas bersamaan dengan usapan pelan telapak tangan Freen pada pipinya, kemudian turun ke bawah, mengusap leher jenjang Becca. Becca menahan desahannya. Freen memegang jemari Becca kemudian mengecupnya.⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀
"Apakah kamu mabuk? Sepertinya kamu tampak lebih berani setelah membuatku kesal."
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Freen terkekeh. "Kamu tahu? Aku sudah membeli semua waktumu di sini dengan harga yang sangat tinggi jadi kamu harus menuruti apapun yang aku mau..."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HOSTESS (freenbecky)
FanfictionATTENTION❗Banyak adegan dewasa 21+ ... Bercerita tentang seorang hostess club malam yang mengidolakan artis papan atas yang angkuh dan arogan.