"Momo, plis maafin aku. Dengar dulu."
"Cukup, Jeong! Kamu udah rusak kepercayaan aku! Aku benci kamu!!"
Momo lari masuk kedalam rumah sambil nangis. Jeongyeon pacarnya itu udah tega selingkuh dari dia dan parahnya sama sahabatnya sendiri, Nayeon.
Dia lihat Jeongyeon sama Nayeon keluar dari hotel setelah dapat info semalam dari temen-temennya.
Momo lanjutin nangisnya di kamar. Notif hpnya gak berhenti-berhenti bunyi sampai akhirnya di silent mode oleh Momo.
"Sialan! Kenapa juga gw bisa ke hotel sama Nayeon?? Seinget gw dia minta tolong jemput kok. Ais!!!"
Jeongyeon terus nyoba buat inget dan gak berhenti mukul stir mobilnya.
Dia ngebut ke basecamp dimana dachaetzu kumpul.
"Kenapa lu Jeong?"
Jeongyeon datang-datang langsung duduk gusar.
"Gw dijebak. Sama Nayeon, semalem gw tidur sama dia di hotel. Tapi gw yakin gw gak ngapa-ngapain sama dia."
Bugh!
Tiba-tiba Jeongyeon di tonjok Chaeyoung.
"Yang bener aja lu? Lu tau gw suka sama Nayeon!!"
"Chaeng udah!!" Lerai Dahyun sama Tzuyu.
"Anjing!"
"Demi Tuhan gw gak inget apa-apa. Bangun-bangun kita berdua udah telanjang. Gw langsung buru-buru ninggalin dia karena gw panik. Gw yakin kita gak ngapa-ngapain."
"Gak ngapa-ngapain? Tapi lu berdua bugil anjing!!" Emosi Chaeyoung.
"Momo tahu dan marah besar zama gw sekarang."
"Kita cari tahu jalan keluarnya. Chaeng, lu tau Jeongyeon cinta mati sama Momo. Gw yakin ada sesuatu." Ucap Tzuyu.
Chaeng pun bangun dari duduknya dan pergi gitu aja.
"Udah tenang aja, biar dia gw yang urus." Dahyun lari nyusul Chaeyoung.
.
Dikampus, mereka gak ketemu sama sekali. Entah Momo gak masuk atau menghindsr. Nayeon berusaha nyamperin Jeongyeon tapi Jeongyeon selalu menghindar.
Udah seminggu Jeongyeon terus dateng ke rumah Momo. Momo memang tinggal cuma berdua sama kakaknya cuma kakaknya suka keluar kota jadi dia cuma sama art.
"Mo aku di depan. Plis ngomong sama aku ya."
"Cukup Jeong. Kalau kamu minta maaf, oke aku udah maafin kamu. Tapi aku gak mau ketemu kamu!"
"Plis sekali aja."
"Gak Jeong! Cukup!"
Momo gak bales dan angkat telfon Jeongyeon lagi. Akhirnya Jeongyeon pulang. Dirumah dia ditunggu sama Nayeon.
"Jeong!"
"Apa!?"
"Kenapa lu gak mau ngomong sama gw? Lu udah nikmatin tubuh gw dan lu tinggal gw gitu aja? Gw butuh lu tanggung jawab!!"
"Cukup!! Lu udah jebak gw! Lu pasti jebak gw Nayeon!!"
"Gak Jeong! Lu yang maksa gw!!" Nayeon dorong Jeongyeon dan hampir tersungkur.
"Lu tega Nay. Lu sahabat kita, dan lu jebak gw!!" Air nata Jeongyeon tumpah. Dia gak pernah nangi begini. Nayeon sedikit tersentak dan milih buat pergi dari sana.
"Hiks ... Momo."
.
Jeongyeon maaih terus sering datang ke rumah Momo karena sekarang udah libur semesteran. Dia tahu Momo dirumah karena bonyoknya dateng dari luar kota.
Berapa kali dia berhasil masuk karena orang tua Momo kasihan. Dia banyak ngobrol sama orang tua Momo bahkan menyinggung ke yang lebih serius.
Suatu hari dia dateng dan terkejut ngeliat Momo dianter cowok dan mereka ciuman di bibir.
"Jadi gini Mo? Cara kamu?"
"Jeong?" Momo terkejut.
"Lu siapa? Kamu kenal beb?" Tanya cowok itu.
Jeongyeon cuma bisa mandang sendu Momo. Momo sendiri ngerasa bersalah. Dia sama cowok ini memang deket, baru hari ini mereka janjian pergi dan Momo juga kaget dicium sama cowok itu.
"Maaf ya Mo. Maaf." Jeongyeon balik bada. Dan pergi dari rumah Momo.
"Jeong ..." Jeongyeon gak noleh sama sekali.
.
Tring!!!
"Hm? Sana? Malem-malem gini."
"Halo ..."
"Momo, hikss, ke rumah sakit Asan sekarang. Hikss ..."
"Tunggu, lo kenapa San? Tenang!"
"Moo ... Hikss, Jeongyeon ... Hikss."
Seketika dada Momo berdenyut cepat. Tangannya bergetar.
"Ke...kenapa San?"
"Cepet, hiks, dateng kalau masih mau liat dia ... Hikss ..."
Momo langsung buru-buru menyiapkan dirinya dan membangunkan orang tuanya untuk mengantar ke rumah sakit.
Sesampai di rumah sakit ia menuju ER dimana yang lainnha menunggu. Dari kejauhan dia bisa melihag sepasang paruh baya, orang tua Jeongyeon yang menangis meraung.
Ada Sana, Mina, Jihyo, Nayeon, Dahyun, Chaeyoung, dan Tzuyu yang juga menangis.
"Ini ada apa?" Semua melihat kedatangan Momo.
Nayeon berdiri memeluk Momo.
"Maafin gw Mo, maafin. Gw salah."
"Ini kenapa? Jeongyeon mana??" Momo terlihat linglung.
"Jeongyeon kritis di dalam." Chaeyoung yang menjawab. Ia menarik Nayeon dari Momo dan memeluknya.
"Gila lu Nayeon!"
"Oke gw tau gw salah, tapi gw, gw sayang sama Jeongyeon."
"Lu menodai pertemanan kita. Lu gak liat gw disin Nay??" Lirih Chaeyoung.
"Jadi ... Gw gak tidur sama lu??" Jeongyeon yang denhan linglungnya menuju rumah Nayeon untuk bertanggung jawab, terkejut melihat dan mendengar obrolan Chaeyoung dan Nayeon.
"Maafin gw Jeong. Hikss ..."
"Iya gw maafin. Lagian udah percuma, Momo udah sama cowo lain sekarang." Jelas Jeongyeon dengan senyum sendunya.
"Jaga Nayeon baik-baik Chaeng. Btw, gw pulang dulu." Jawab Jeongyeon.
Namun sayang ditengah jalan ia kecelakaan tertabrak truk barang.
.
"Kalian bohong kan?" Momo tidak bisa terima apa yang ia dengar barusan.
"Jeongyeon akting ya? Gara-gara madah lihat gw sama cowo lain? Bilang Jeongyeon gw masih cinta kok sama dia, cowok tadi bukan siapa-siapa. Mana Jeongyeon?? Jeong!!! Keluar sayang aku udah dateng!!!" Teriak Momo yang membuat yang lainnya semakin sedih.
"Ayo sayang katanya mau ajak aku keliling Busan buat cobain semua makanannya!"
Air mata membasahi wajah Momo. Ia begitu terpukul hingga akhirnya pingsan.
Mati? Idup? Part2? Duch
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story: Jeongyeon & Twice
FanfictionSering banget gw kepikiran cerita tapi males bikin buku panjang-panjang. Gw putuskan bikin short story ya, ntr bakal macem-macem dah pokoknya Always Mas Jeong as Pemeran Utama Pemeran Wanitanya? Gak usah tanya yang tau gw pasti tau siapa aja. Ada y...