CHAPTER 5 : Call Me By My Name (18+)

26.8K 152 0
                                    

Bian selesai membersihkan dirinya, tak butuh lama untuknya mengganti pakaiannya menjadi lebih santai, memakai sedikit parfum yang menguarka aura maskulinnya sebelum kemudian turun menuju kamar kakak iparnya

Ruang tengah sudah gelap menandakan bahwa Abel benar-benar menunggunya di kamar, hingga ia sampai dan menghentikan langkahnya persis di depan pintu

Jantungnya berdebar tak karuan, entahlah tapi dirinya benar-benar tak bisa mengontrol debar jantungnya membayangkan Abel dalam setelah apapun yang ada di pikiran kotornya

Pria itu menarik nafas dalam, memantapkan hati untuk kemudian masuk ke dalam dan jantungnya bertalu semakin cepat ketika dirinya melihat Abel, di sana duduk di tepi ranjang menatapnya dengan senyuman yang entah kenapa terlihat begitu sensual dia matanya, terutama karena wanita itu menggunakan lingerie putih tipis yang begitu sexy

Pria itu menarik nafas dalam, memantapkan hati untuk kemudian masuk ke dalam dan jantungnya bertalu semakin cepat ketika dirinya melihat Abel, di sana duduk di tepi ranjang menatapnya dengan senyuman yang entah kenapa terlihat begitu sensual dia m...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bian berjalan mendekat dan berhenti persis di depan tubuh kakak iparnya yang masih duduk mendongak menatapnya yang berdiri

Tangan pria itu terulur mengusap kepala juga pipi kemerahan wanitanya

"How?"

Bian tidak langsung menjawab memilih untuk memandang tubuh Abel memperhatikan setiap detail lingerie yang wanita itu gunakan

"Actually i expect you wear nothing--" setelah selesai memperhatikan setiap detai lingerie di setiap lekuk tubuh Abel, kini matanya menatap netra kecoklatan yang juga menatapnya "-- gak pernah kepikiran lo bakal pake lingerie se-sexy ini"

"Guess what?"

Bian hanya diam mendengarkan

"Di lemari aku punya banyak lingerie yang biasa aku pake buat Gian, fun factnya aku gak pernah pakai model yang kayak gini, selalu lingerie yang cuma nunjukkin bagian tertentu, tapi hari ini pertama kalinya aku pakai lingerie kayak gini, tau kenapa?"

"Kenapa?"

"Ini tipis, tipis banget jadi gampang kalau kamu mau robek, atau bahkan ketika kamu males, kamu bisa langsung masuk karena..." Abel tidak melanjutkan kata-katanya, memilih melebarkan kakinya untuk memperlihatkan vaginanya yang terpanjang dengan jelas dibalik lingerie yang bolong di bagian bawah

Bian tertawa menatap kagum bagaimana wanita sepolos -tidak- lebih tepatnya adalah wanita yang ia pikir sepolos Abel bisa berkata seperti itu

"You're something, mbak"

"Temanya hari ini emang gitu kan? Kamu mau aku godain"

Bian mengangguk "Oke, nyerah, kamu menang" Abel hanya terseyum ketika akhirnya Bian mendorong tubuhnya jatuh telentang di atas kasur sementara Bian mulai menciumnya

Bian mengangguk "Oke, nyerah, kamu menang" Abel hanya terseyum ketika akhirnya Bian mendorong tubuhnya jatuh telentang di atas kasur sementara Bian mulai menciumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FORBIDDEN PASSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang