CHAPTER 1 : Ibu Dari Anak-Anak Gue

45.5K 257 1
                                    

"Bian, turun, bi. Sarapannya udah siap ini"

Teriak Abel dari bawah memanggil adik ipar yang tinggal bersamanya dan juga suaminya - Gian - untuk turun sarapan bersama

Gian dan Abel baru saja menikah 2 bulan yang lalu, sementara Bian sudah seminggu ikut tinggal bersama mereka dikarenakan rumah sepasang suami istri itu yang dekat dengan kampusnya

Setelah mendengar teriakan kakak iparnya, Bian mengambil tasnya, berjalan keluar dari kamar menuruni tangga menuju ruang makan

"Makan, bi, kakak ada buatin nasi goreng seafood kesukaan kamu"

Bian hanya mengangguk mengambil tempat di samping Gian yang tengah menyesap kopinya sembari membaca beberapa surel terkait kerjaan di ponselnya

"Minum kopi doang bang?"

"Gue kan emang ga bisa makan yang berat kalo pagi, kayak gak kenal gue aja"

"Iya juga"

"Abang kamu mules-mules dia kalau makan yang berat pagi-pagi"

Abel ikut bicara sambil meletakkan sepiring roti panggang di hadapan Gian sebelum kemudian mengambil sepiring nasi goreng dan meletakkannya di hadapan Bian

"Kalau kamu gak masalah kan sarapan nasi pagi-pagi?"

"Iya, mbak"

"Minumnya mau apa? Kopi? Susu atau teh?"

"Gue biasa jus sih, mbak"

"Oh iya, mbak ga sempet beli stok buah-buahan, besok deh ya, hari ini yang lain dulu gimana?"

"Air putih aja kalo gitu"

"Oke"

Abel mengambil secangkir air putih dan meletakkannya di dekat Bian "Makasih, mbak"

Kemudian satu-satunya wanita di sana mengambil tempat duduk persis di sebrangnya.

Bian sama sekali tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Abel yang terlihat sangat cantik meski hanya menggunakan piyama lingerie berwarna merah mudanya yang hanya sepanjang di atas lutut, paha sekal yang montok, lengan yang mulus, leher jenjang, serta belah dadanya di antara dua payudaranya yang berukuran besar

Bian sebenarnya sudah cukup lama menyimpan hasratnya dengan rapih, entahlah dia tidak bisa secara gamblang mengatakan bahwa dia memiliki ketertarikan ke arah romansa dengan kakak iparnya itu

Yang jelas, hari di mana Gian memperkenalkan Abel ke keluarga mereka adalah hari di mana Bian memiliki fantasi liar tentang wanita itu, bahkan hanya dengan sekali melihat wajahnya dan tanpa sengaja melihat tubuhnya ketika wanita itu menginap di rumah orang tuanya saat itu mampu membuat libido Bian naik, hingga Bian harus menuntaskan hasratnya membayangkan dan mendesahkan nama Abel yang saat itu baru sekali ia temui

Hingga bahkan terakhir tadi malam ia memuaskan hasratnya sendirian mendesahkan nama wanita itu, dengan menonton video persenggamaan Abel dengan Gian yang Bian ambil secara diam-diam minggu lalu

Sekarang melihat dengan jelas bagaimana payudara itu menyembul benar-benar membuat Bian gila, ingin sekali rasanya dia menggagahi wanita itu, namun dia menahannya, jelas karena tidak mungkin ia menggagahi kakak iparnya sendiri

atau mungkin saja, hanya saja keberadaan Gian adalah masalahnya

"Sayang"

"Iya?"

"Kayaknya untuk dua hari ini aku gak pulang dulu deh"

Bian menoleh mulai tertarik dengan apa yang kakaknya bicarakan

FORBIDDEN PASSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang