Sorry for typo
Jimin membawa taehyung ke rumah sakit untuk memeriksa kandungan nya. Dokter bilang usia nya sudah memasuki Minggu ke tiga. Dan taehyung melihat bayi dia di monitor.
Bayi nya seperti kacang sangat kecil, taehyung memandang nya dengan penuh cinta.
"Anda harus banyak istirahat karena kandungan nya sedikit lemah. Apa anda bekerja?"
"Iya dokter saya bekerja"
"Saya saranin jangan bekerja dulu ya.. kandungan nya masih muda masih rentan takut nya terjadi apa apa yang tidak kita inginkan"
"Baik dok"
Jimin melihat taehyung ya terus memperhatikan hasil USG anak nya, senyum di bibir nya tak luntur membuat Jimin sedikit terharu.
"Jimin makasih ya" ucap taehyung.
Mendengar itu Jimin langsung menangis, hati nya tak kuat menahan rasa sedih nya. "Hikss Taehyung"
"Jimin?? Kamu kok nangis??" Taehyung menghapus air mata Jimin yang ke mengalir di pipi.
"Kamu kuat banget, aku bangga sama kamu hikss"
Taehyung tersenyum, lalu memeluk Jimin "aku kuat juga karena ada kamu kan Jimin. Makanya aku makasih banget sama kamu, mau ikut ngurus anak aku yang seharusnya ini tanggung jawab aku sendiri"
"Iya taehyung hikss"
__________
Taehyung sedang mengupas kulit buah apel di dapur nya, setelah dari rumah sakit taehyung ingin buah apel jadi dia membeli nya beberapa buah dan berbagai juga dengan Jimin.
"Kita hari ini makan buah~" taehyung berbicara dengan baby dalam perut nya.
Taehyung duduk di meja makan sendiri dan mulai memakan potongan apel itu satu persatu. Sambil memikirkan kedepannya bagaimana.
Bayang bayang taehyung tertuju pada masa depan anak nya. Taehyung takut kalau nanti kebutuhan anak nya tak tercukupi lihat saja untuk kebutuhan dirinya sendiri taehyung harus menghemat.
Tak mungkin taehyung Terus Terusan bergantung pada Jimin, suatu saat nanti Jimin akan menikah dengan pasangan nya.
Ceklek
Tiba tiba pintu apartemen nya terbuka, taehyung terkejut dan melihat siapa yang datang.
"Jeongguk??"
"Beresin barang barang kamu, ayo kita pulang"
"Ha??"
"Ayo saya bantu"
Jeongguk masuk ke dalam kamar nya, mencari koper taehyung dan mulai memasukan pakaian taehyung ke dalam nya. Taehyung masih bingung dengan apa yang di lakukan jeongguk.
"Tunggu. Maksud kamu apa jeongguk?"
Jeongguk menghentikan kegiatannya lalu menatap taehyung yang berdiri di pintu kamar "kamu hamil, jadi saya tanggung jawab sama anak yang ada di perut kamu"
"Dari mana kamu tau?"
"Jimin"
Taehyung tak menyangka jimjn diam diam memberi tahu jeongguk tentang kehamilan nya padahal taehyung tak ingin jeongguk tau dulu kalau dirinya hamil.
"Enggak, aku gak mau" tolak taehyung sambil menahan jeongguk agar berhenti memasuki pakaian nya ke dalam koper.
"Kamu jangan keras kepala, kondisi hamil kamu gak boleh kerja, saya gak mau anak saya kenapa kenapa. Lagi pula saya ngelakuin ini untuk anak saya buka untuk kamu"
Taehyung terdiam, dia melepas tangan jeongguk yang ia genggam. Hati nya sakit mendengar ucapan jeongguk. Tapi taehyung berusaha menahan air mata agar tak keluar.
"Ayo"
"Tunggu.."
Taehyung mengambil map di dalam laci meja rias nya, yang isinya hasil USG anak nya. Tapi taehyung tak Ingin memberi tahu jeongguk. Setelah itu tak ada lagi barang barang penting di dalam apartemen kecil nya.
Jeongguk berjalan di depan taehyung sambil menggeret koper taehyung. Dan taehyung masih memeluk map coklat nya.
Di dalam mobil taehyung hanya diam sambil menatap ke luar jendela mobil. Jeongguk sedikit melirik ke taehyung, ia penasaran dengan apa yang taehyung pegang.
"Apa itu??"
Taehyung terlonjak kaget saat mendengar suara Jeongguk "b-bukan apa apa" ucap taehyung sambil menggeleng
Jeongguk kembali fokus menyetir. Saat sampai di rumah taehyung kembali mengingat dirinya dulu tinggal disini. Semua nya masih sama tak ada yang berubah.
Taehyung masuk ke dalam, memang benar benar tak ada yang berubah. Ada sekitar dua orang asisten rumah tangga yang bekerja di rumah jeongguk.
Nana terkejut melihat taehyung berada di ruang tamu. Ia segera menghampiri taehyung dan memeluk nya. "Taetae,Nana kangen.."
Nana adalah salah satu asisten rumah tangga disini dan taehyung dekat dengan nana. Mereka seperti Kaka beradik dan nana umur nya dua tahun lebih tua dari taehyung.
"Aku juga Nana.."
"Nana, beresin kamar tamu. Taehyung tidur di sana" setelah mengatakan itu jeongguk langsung pergi ke kamar nya.
"Taetae??"
"Nanti Taetae ceritain ya.. sekarang bantu taetae beres beres kamar"
Nana mengangguk dan mengajak taehyung masuk ke kamar tamu yang sebenarnya tak terlalu kotor karena selalu di bersihkan tiga hari sekali.
"Taetae rujuk sama Den jeongguk?" Panggilan jeongguk di rumah untuk semua orang di rumah.
Taehyung menggeleng, "aku hamil anak mas jeongguk"
"Apa??!"
Taehyung mengangguk dan melanjutkan kegiatan nya memasukkan baju ke dalam lemari. "Waktu itu, aku mabuk.. mas jeongguk anter aku pulang ke apartemen jadi.. aku gak sadar ngelakuin itu sama mas jeongguk"
Nana diam tak bisa berkata apa-apa, apa lagi dia tau gimana taehyung dulu berjuang untuk mendapatkan perhatian dari jeongguk. Nana juga tau penyebab majikan nya ini bercerai.
"Jadi mas jeongguk tanggung jawab sama anak di dalam perut aku."
"Taetae gak tanya Den jeongguk mau rujuk apa enggak??" Tnya nana
"Aku takut na.."
"Iya udah.. sekarang Taetae mandi ya. Nana mau masak sama bibi udh waktu nya makan malam"
__
Taehyung merasakan hal yang sama seperti dulu saat makan di meja makan ini. Jeongguk duduk di depan nya hanya fokus makan dan tak berbicara apa pun.
"Taehyung"
"Iya mas- eh iya Jeongguk"
Jeongguk menatap taehyung "kamu gak boleh ngerjain apa pun di rumah ini. kalau mau sesuatu bilang sama Nana atau bibi."
Setelah itu jeongguk beranjak dari duduknya dan pergi ke kamar. Nana dan bibi di sana juga dan mendengarkan ucapan jeongguk.
"Taetae kalo mau apa apa bilang ke kita ya.." ucap bibi
"Iya bi.."
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Pregnant With My Ex-Husband | kookv
Fanfictionhamil anak mantan suami? ya taehyung hamil anak jeongguk mantan suaminya. "Jeongguk" "Iya??" "Apa kita perlu rujuk??" "Buat apa??" Bxb Mpreg Top JK Bot Tae