12. Le (girl)friend

31.3K 3K 409
                                    

Hai, terima kasih untuk 20.6k nya. Terima kasih karena di sini ramai sekali. Aku senang. Serius! Melihat antusiasme dan reaksi kalian tuh bikin aku senyum sendiri. Ayo ramaikan haha

Maaf karena nggak bisa membalas satu-satu.

Aku harap kalian tetap tahu kalau aku baca setiap komentar kalian (serius ini, mah. Kalau ada yang ngobrol di twitter atau IG pasti tahu aku suka ngomong: oh kamu yang ini, yang itu hehe)

Terima kasih sekali lagi. Semoga tetap betah di cerita ini.

P.S. PART 12B/EXTENDED VERSION YANG MENGANDUNG MUATAN EXPLICIT SUDAH TERSEDIA DI KARYAKARSA YA

*

Peraturan utama Ramdan: You can only touch the strangers. Jangan pernah menyentuh orang yang kamu kenal jika tidak ingin mendapatkan masalah. Pernyataan itu selalu terpatri jelas di dalam kepala Ramdan. Buat Ramdan, melakukan tindakan afeksi sentuhan sekecil apapun apalagi seks dengan orang dikenal akan membuat masalah besar.

Ada beberapa masalah yang bisa Ramdan jabarkan. Namun, masalah terutama adalah apabila lawan mainnya tersebut malah jatuh dalam perasaan dan Ramdan yang masih harus bertemu dengannya harus menghadapi orang-orang tersebut yang sayangnya tidak bisa bersikap biasa saja. Apalagi, banyak yang jadi merasa ternodai atau hal-hal lainnya lalu mencari-cari alasan untuk menikah dengan Ramdan.

Menjijikan! Oh jelas, Ramdan pernah di posisi itu. Tahun lalu, lebih tepatnya. Cukup untuk membuat Gayatri geleng-geleng kepala karena pusing dan Salsa menghela napas karena harus membereskan masalahnya.

Jadi, melakukan dengan orang asing adalah keputusan yang terbaik. Ia bisa bebas melakuan apapun dengan orang asing lalu tidak bertemu lagi dengan lawan mainnya tersebut seumur hidup. Atau jika ia suka, maka, mungkin ia bisa bertemu satu dua kali lagi, menyentuhnya lagi lalu hilang di telan bumi begitu saja. Walau sangat jarang terjadi. Karena, ya buat apa?

Seharusnya, Ramdan tahu hal itu. Seharusnya, Ramdan sadar, apa yang sedang ia lakukan. Kenyataannya, campuran alkohol dan feromon yang menguar dari tubuh Erin mengacaukan semua isi kepalanya, mengaburkan logika untuk kemudian membuatnya memutuskan sesuatu yang salah.

Salah? Atau sebenarnya, tidak? Karena, ketika Ramdan bangun dan menatap wajah perempuan yang berada di sebelahnya itu, ada rasa hangat yang tidak dapat terdefinisikan bersama dengan bayangan dan perandaian bagaimana jika ia bangun di samping perempuan ini selamanya.

Oke, mikir apa lo, Ram? Ramdan berdecak sambil mengutuk dirinya sendiri. Ia bangun. Berencana berdiri dan memungut pakaiannya lalu pergi. Namun, urung.

Meninggalkan perempuan ini begitu saja bukankah sama saja dengan bagaimana Dikta memperlakukan Gayatri?

Ah! Sial! Ramdan mengulum bibir. Ia berada dalam dilema. Lelaki itu mengambil napas. Ia mengambil celananya yang berserak di lantai dan berpikir, apa perlu ia memakai lembaran kain ini lagi? Melihat tubuh perempuan di atas tempat tidur tersebut hanya ditutupi selembar kain membuat tubuhnya panas dingin?

Their sex was wild. Dia bilang, punya pacar pada saat kuliah. Apa yang dia lakukan dengan pacarnya? Apa segila ini?

Ramdan tidak tahu.

Lelaki itu merunduk, berencana memungut celananya. Namun kemudian, matanya malah tertumbuk pada lembaran kertas yang berantakan di lantai. Ramdan yakin, lembaran itu seharusnya terselip di buku warna biru yang terjatuh dari nakas yang tertabrak oleh tubuh mereka saat bercinta.

Ia mengulum bibir, berencana membereskan kertas-keras itu. Khawatir jika isinya penting. Namun, baru mengambil satu lembar, matanya membelalak saat tak sengaja membaca isinya. Sebuah flow chart dengan tulisan-tulisan yang membuat Ramdan terkoneksi. Ia menengok ke arah Erin lalu ke arah kertas itu lagi.

Match UnmatchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang