10. Dia Kembali (21+)

556 14 6
                                    

Update lagi.
Oh iya, aku akan jadwalin update seminggu 2 kali kalau lebih berarti itu bonus.
Maaf sudah menunggu lama cerita Bumiraga.
Oke deh cekidot ayok baca.

....

"Aku sudah berusaha tapi kenapa harus mendapatkan jawaban seperti ini"
Bumiraga.


.....

"Mas Bumi, bangun Mas, ini sudah pagi".

Bumi berusaha membuka kedua matanya. Memandangi seluruh ruangan yang ada di rumah. Kosong, sunyi, hanya terdengar suara Mbak Rani memasak untuk sarapan pagi.

"Mas Langit sudah pulang, Mbak?" tanya Bumi.

"Belum Mas".

Mendengar jawaban singkat dari Mbak Rani, sudah dipastikan Langit tidur di kantornya. Dengan segera Bumi menaiki anak tangga untuk menuju kamarnya. Bumi membersihkan badannya sebelum kembali ke meja makan.

"Mas Langit sebenarnya tidur di kantor apa di apartemen yang dulu? Apa di rumah Papah?".

"Apa aku telfon papah aja buat nanya tentang Mas Langit ada di sana atau tidak? Tapi_"

Bumi terlonjat kaget saat mendengar suara pintu yang di dobrak dengan cukup keras. Langkah kakinya dengan cepat keluar dari kamar dan menuruni anak tangga. Disana sudah terlihat suaminya pulang dalam keadaan berantakan.

"Mas Langit minum lagi? Mas Langit ada masalah lagi?".

Bumi berusaha menggapai tubuh Langit yang masih sempoyongan. Namun dengan cepat Langit mendorong tubuh Bumi, seakan tidak mau dibantu. Langit berjalan ke arah kamarnya yang ada di lantai dua, bersebelahan dengan kamar Bumi.

Bumi lagi-lagi berusaha untuk membantu Langit sang suaminya. Bumi berusaha membantu Langit walaupun Langit terus mendorong tubuhnya.

"Mas Langit, kenapa bisa begini? Kamu kenapa Mas?" gumamnya setelah membaringkan tubuh Langit dikasur.

Bumi melepaskan sepatu yang dipakai Langit, dan tak lupa melepaskan baju yang dikenakan Langit.

"Mbak Rani, tolong bikinin bubur untuk Mas Langit ya, aku mau basuhi badan Mas Langit dulu, nanti Mbak Rani bawa ke kamar atas, kamarnya Mas Langit" ucap Bumi yang kini sudah berada didapur dan menyiapkan air hangat sebaskom, tak lupa membawakan handuk kecil.

"Baik Mas Bumi".

Bumi tersenyum dan kembali ke kamar Langit. Dengan gerakan pelan dan penuh hati-hati, Bumi membersihkan badan Langit.
Ingat ya! Langit masih pakai celana soalnya Bumi cuma lepasin baju dan sepatunya doang, awas kalau pikiran kalian aneh.

"Savel"
"Savel, Mas rindu sama kamu. Mas tidak bahagia dengan pernikahan ini, tolong jangan tinggalin Mas"
"Mas mencintaimu".

Bumi memegang kening Langit.
"Panas" gumamnya.

Setelah selesai Bumi pergi keluar dari kamar Langit. Langkah kakinya berjalan dengan lesu. Melihat Langit memanggil nama orang lain, membuatnya merasakan sakit hati. Satu tetes butir bening mengalir dari pupil matanya, dengan cepat Bumi membersihkannya.

"Hanya aku yang boleh Mas Langit cintai, dan hanya aku yang bisa memiliki Mas Langit sepenuhnya. Aku akan melakukan apapun untuk hubungan pernikahanku ini. Aku harus melakukan sesuatu" gumamnya.

LOVE DESTINY 21+ (HYUCKNOMIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang