12. Bumi dan Pandu

353 17 12
                                    


Ketemu lagi, aku tuh awalnya mau revisi ulang semua cerita Bumiraga, tapi masih mager.
Teman-teman ayok vote dan komen sebanyak-banyaknya biar tetap update.
Ouh iya, terimakasih buat kalian yang sudah follow akun wattpad ku.
Okey mending langsung baca aja biar gak bosan baca embel-embel kalimat ku yg tak berguna ini. Hihihi.

........

"Semuanya, ya semuanya aku mengetahui tentang Bumiraga"
Pandu


"Kak Pandu" panggil Bumi.

Bukannya menjawab panggilan dari Bumi, justru Pandu membantu Bumi untuk berdiri dan pergi dari duduknya di taman itu.

"Kakak antar kamu pulang ke rumah ya?" tawar Pandu.
Bumi menggelengkan kepalanya sebagai jawaban tidak mau.

Kini mereka berdua sudah duduk diam di dalam mobil. Hujan sudah mulai sedikit reda. Sesekali Bumi mengelus kedua lengannya guna untuk sedikit menghangatkan tubuhnya.
Biasanya malam setelah hujan seperti ini, Bumi akan selalu membuatkan makanan ringan hangat untuk dirinya dan suaminya.

30 hari yang setara dengan 1 bulan, ternyata belum mampu buat Langit melupakan masa lalunya. Ketakutan akan ditinggalkan suaminya membuat hatinya merasakan sakit. Kulitnya yang berwarna putih bersih mampu membuat suasana di dalam mobil seperti diberikan cahaya dari lampu.

Pandu terus memandangi Bumi yang sibuk dengan pikirannya. Ingin bertanya kenapa Bumi bisa duduk diam di taman sambil menikmati guyuran hujan deras.

Pandu memberikan baju jas kerjanya untuk menutupi tubuh Bumi agar tidak kedinginan. Jika boleh jujur, sekarang keadaan detak jantung Pandu berjalan sangat cepat. Setiap berdekatan dengan Bumi, detakan rasa jatuh cinta itu selalu memberikan reaksi berlebihan.

Bibirnya tersenyum saat melihat Bumi sang lelaki manis dihadapannya itu dengan pelan membenarkan posisi duduknya agar terlihat nyaman. Pandu mencodongkan tubuhnya guna untuk membenarkan tali sabuk pengamannya. Namun,

Bumi terkejut dengan aksi yang Pandu lakukan sehingga tanpa sengaja mendorong tubuh Pandu agar menjauh darinya. "Kak Pandu mau ngapain?" tanyanya dengan wajah masih terkejut.

"Kakak mau benerin tali sabuk pengamannya biar kamu sedikit nyaman duduknya, biar gak gelisah" jelas Pandu sambil tersenyum.

"Maaf, aku bisa membenarkannya sendiri, dan maaf tadi tidak sengaja mendorong tubuh Kak Pandu, aku hanya sedikit terkejut" ucapnya dengan nada lirih.

"Kakak juga minta maaf karena langsung bergerak seperti tadi, maaf sudah membuatmu terkejut" ucap Pandu.

"Tidak apa".

Jawaban singkat padat dan jelas. Sudah dipastikan jika Bumi dengan dalam keadaan masih belum membaik.

"Sekarang mau pulang ke rumah atau mau kemana?" tanya Pandu sekali lagi hanya untuk memastikan saja.

Bumi tampak berfikir, harus pulang atau kemana? Apalagi kalau nanti pulang ke rumah tapi bukan ke rumah yang sebelumnya pasti Pandu akan semakin curiga. Bumi hanya belum siap jika harus menjelaskan bahwa dirinya sudah menikah. Biarkanlah untuk sesaat berbohong dan itu entah sampai kapan.

"Boleh Bumi ikut menginap di apartemen Kakak?"

Pandu tersenyum dan menjawab "Boleh".

LOVE DESTINY 21+ (HYUCKNOMIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang