20

7 0 0
                                    

***

Taera sedang bersama Clara menyusuri hutan mencari darah hewan segar saat Sam datang dengan napas terengah-engah.

"Ada apa, Sam?"

"Banyak yang mati."

Taera dan Clara saling beradu pandang.

"Siapa?"

"Bangsa serigala."

"Banyak? Maksudmu banyak?" sambar Clara.

"Ada begitu banyak bangsa serigal yang diserang. Dilihat dari serangannya, itu seperti serangan vampir new born."

Taera mendelik.

"Di mana mereka?"

-

Sam mengantar Taera dan Clara menuju ke tempat di mana ia melihat banyak bangsa serigala yang diserang dan meregang nyawa.

Seperti biasa, kedatangan Taera bukan hal yang sederhana.

Saat Taera berjalan mendekati kerumunan bangsa serigala, mereka langsung mundur dan menjauhkan diri. Tatapan mata mereka begitu sinis dan penuh benci.

Taera tidak perduli. Ia tetap berjalan dan melihat keadaan para manusia berdarah serigala yang sudah terkapar tak berdaya.

Taera menyentuh mereka dan melihat dengan sangat detail serangan yang mereka terima.

"Vampire new born," gumam Taera.

Saat Taera sedang melihat keadaan para korban serangan vampire itu dengan seksama, ada beberapa orang bangsa serigala yang memulai provokasi kebencian.

"Jauhkan tangan kejimu dari para korban," teriak salah satunya.

"Lebih baik kau pergi. Kami tidak sudi menerima kedatanganmu di sini."

"Kau makhluk terkutuk yang membunuh para tetua kami. Lebih baik kau pergi."

Taera bergeming. Sedangkan Sam berusaha menenangkan mereka.

"Kau juga pergi. Kami tidak mengakuimu sebagai bagian dari bangsa kami karena kau telah bersekutu dengan makhluk mengerikan ini," teriak mereka pada Sam.

"Setelah apa yang kalian lakukan, kalian tidak layak berada di bumi."

Kata makian demi makian itu terdengar jelas di telinga Taera. Namun, ia tetap diam. Ia hanya berdiri dan menatap ke arah mereka yang mulai ketakutan.

"Aku tidak akan menyakiti kalian. Kami hanya ingin menemukan siapa pelakunya. Kami juga tidak ingin ada korban lagi."

Mereka berdecih,"Apa yang bisa kita percayai dari anak yang bahkan tega membunuh orang tuanya sendiri?"

Deg.

"Berhenti! Ucapan kalian semakin keterlaluan. Kalian tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi hari itu. Dan, kalian tidak di sana. Berhentilah menghakimi," teriak Sam.

Taera menyentuh tangan Sam. Sebuah isyarat untuk pergi dari tempat itu.

"Kita akan pergi dengan tenang. Silakan menguburkan mereka dengan layak," ucap Taera.

Taera, Sam, dan Clara pun pergi meninggalkan kawanan serigala itu. Taera mulai menyusuri jalan yang ia cium dari para korban. Aroma vampire baru lahir yang harus segera ia temukan.

"Kita mau kemana?" tanya Clara.

"Mencarinya."

"Siapa?"

"Vampire new born yang juga mengejarmu."

Deg.

Clara diam. Ia ketakutan.

The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang