22

7 0 0
                                    

***

Taera sedang duduk bersama suara riuhnya para serigala yang saling bersautan di luar sana saat Sam datang membawakannya segelas darah segar.

"Tae," panggil Sam dengan menepuk pundaknya.

Tae menoleh dan menerima pemberian Sam.

"Makasih, Sam."

Sam mengangguk dan duduk di samping Tae.

"Kau masih mengharapkannya, Tae?"

Taera tersenyum getir, namun ia tidak menjawab pertanyaan Sam.

"Kau tahu dan kau lihat sendiri, bahwa ia terbunuh tepat di hadapanmu, Tae."

"Aku tahu, Sam."

"Lalu? Buat apa kau masih berharap ia hidup di luar sana?"

"Hidupku selalu penuh dengan keajaiban. Aku yang hidup sebagai manusia biasa, tiba-tiba harus mengetahui bahwa aku bukan sepenuhnya manusia. Lalu, di saat aku kehilangan arah, ia datang dan menuntunku menemukan jati diriku. Hingga aku bisa merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya. Aku tidak pernah percaya itu semua terjadi padaku. Oleh karena itu, aku selalu berharap, hidupnya pun akan penuh keajaiban. Entah apapun itu, aku berharap, itu adalah keajaiban yang akan membawanya kembali padaku," jawab Taera panjang.

Sam hanya bisa menghela napasnya.

Saat tangan Sam bergerak untuk menggenggam tangan Taera, tiba-tiba suara teriakan dan lolongan serigala terdengar tidak jauh dari tempatnya berada.

Taera berdiri dan langsung melesat jauh, tanpa memperdulikan Sam.

Kedatangan Tae kali ini tepat, vampire new born itu tengah menghabisi seseorang dari bangsa serigala. Taera langsung berusaha menghentikannya sekuat tenaga. Namun, apa daya, kekuatan vampire new born, terutama yang meminum darah manusia, tidak bisa diremehkan.

"Siapa kau?" tanya Taera pada vampire itu yang sedang berdiri membelakanginya setelah ia puas menghisap darah serigala.

Sam dan Clara tiba tak lama dari Taera tiba.

"Kau urus dia," kata Taera pada Sam dan Clara yang langsung membantu serigala yang baru saja tergigit.

Dari belakang, Taera sangat familiar dengan bentuk tubuhnya.

"Berbaliklah," perintah Tae.

Vampire itu mematung. Ia tidak bergerak, dan tidak menjawab Taera.

Seketika itu juga, Taera berubah. Matanya memerah.

"Aku perintahkan kau untuk berbalik. Karena, aku adalah penguasa vampire terkuat di sini. Kau mengerti?"

Tak lama, kumpulan asap gelap itu mulai menyelimuti mereka.

Dan, vampire new born itu perlahan membalikkan badannya.

Saat kedua mata mereka bertemu dan bertatapan, tubuh Taera lemas seketika. Air mata itu jatuh tanpa aba-aba. Taera terduduk melihat siapa yang tengah berdiri di hadapannya saat ini. Kedua mata merahnya dan asap hitam pun menghilang.

Sam sama terkejutnya dengan Taera.

"J-Jiyong?" panggil Taera lirih.

Vampire new born itu tidak menjawab. Ia hanya menganggukan kepalanya sebagai tanda hormat dan melesat pergi.

Taera kembali bangkit dan berusaha mengejar. Namun, Sam menahan tangannya.

"Lepaskan aku, Sam!"

"Tidak, Tae. Sampai kita benar-benar tahu siapa vampire itu sebenarnya."

The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang