Baskaraa
Help
Please....☹️
Knp?
Gue gabisa bangun, sakit banget perutnya.
Kalau lagi diluar, beliin pembalut dong:(
Ogah
Baskaraa
Yang mana?
Kemarin Dhara merasa galau tiba-tiba, menangis sampai terisak-isak tanpa tahu apa penyebabnya, merasa sendirian, tersudutkan dan yang paling menderita di dunia.
Saking lelahnya menangis, Dhara tertidur dan bangun dalam keadaan pinggang dan perutnya yang sakit luar biasa.
Dia benci menstruasi hari pertama.
Sialnya, dia tidak punya sisa atau stok pembalut di dalam apartemen.
Hari ini pun, dia sendirian, menangis kebingungan sebab tidak bisa beranjak untuk sekedar membeli pembalut di warung.Kepalanya pusing, perutnya mual dan seluruh tubuhnya terasa sakit.
Perempuan itu menarik selimut sembari berusaha bangun untuk ke kamar mandi, wajahnya udah pucat pasi, bungkus cup mie dan snack bertebaran di lantai.
Jorok.
"Udah kayak mau lahiran aja lo." Bas menyodorkan kantung belanjaannya, mengangkat tubuh Dhara dan mendudukkannya di atas closet.
"Apa mau sekalian gue mandiin?"Untuk kesekian kali, di saat-saat dia merasa putus asa, Bas selalu ada. Itulah mengapa Dhara akan selalu dalam penjara meskipun semua orang menyuruhnya pergi.
Tak peduli bagaimana Baskara menyakitinya, karena cowok itu satu-satunya harapan yang Dhara punya.
"Makasih ...."
Bas berdiri, mendengus dan keluar dari kamar mandi. "Gue tunggu depan pintu, kalau butuh sesuatu panggil aja."
"Daleman —"
"Ogah njir!" potong Bas dengan cepat. Cowok itu menutup pintu kamar mandi dengan keras, mengusap wajah dan lengannya yang merinding.
"Bukannya gue gimana-gimana, tapi kan—"
"Bacot banget, yang warna apa?" sahut Bas dari balik pintu.
"Terserah."
"Anjing nyusahin banget." Bas membuka-buka lemari, dengan sebelah mata tertutup, dia mungkin terlihat cabul , tapi sumpah, membuka-buka lemari cewek belum pernah Bas lakukan sebelumnya.
Sejujurnya Bas geregetan kerena isi lemarinya acak-acakan, mirip seperti isi lemarinya Akash.
Cowok itu mencapit kainnya, meletakkannya di atas kaos Dhara dan membungkusnya agar tidak bersentuhan langsung dengan tangannya, dengan wajah merah padam kembali ke kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMAR
Novela JuvenilHatinya samar, dia tidak tahu apakah perasaannya adalah cinta atau hanya obsesi semata. "Lo tau apa yang lebih nggak berguna dari nangisin mantan?" "Mungkin hidup lo di dunia ini." "Adalah kabur dari gue."