Happy Reading
Hari minggu, bukannya bernapas tenang malah di sibukkan dengan tumpukan tugas. Ternyata kuliah tidak seenak sekolah SD, SMP maupun SMA. Rara sedari tadi sibuk berkutat dengan tugasnya. Sudah sejak pagi, hingga senja terlihat dari jendela ruang tamu. Kedua tangannya merentang ke atas. Akhirnya ia menyelesaikan 3 makalah. Ia tidak suka menunda pekerjaan. Jadi sekalian saja makalah presentasi untuk bulan besok dan besoknya dikerjakan."Minum dulu Ra, kamu seharian nugas." Kedatangan ibu membuat Rara tersenyum. Anak bontot nya itu langsung meneguk minuman buatan ibu sampai habis.
"Makasih ibu," ucap Rara.
"Sama-sama sayang, ibu tidur duluan ya. Tadi habis arisan ternyata nguras battery social."
Rara terkekeh. "Iya ibu, selamat tidur."
Suasana pun kembali sepi. Kini gantian Jennie yang menghampirinya.
"Kamu kuliah jurusan sastra Inggris ya Ra?" tanya Jennie.
Rara mengangguk. "Iya Kak, kalau kakak jurusan apa?"
"Seni musik, tapi impian kakak udah kandas. Orangtua kakak udah gak percaya lagi sama kakak."
"Kenapa Kak?"
Jennie duduk di samping Rara, ia meletakkan bantal di atas pahanya. "Soalnya kakak ngerusak kepercayaan mereka. Kakak malah pergaulan bebas dan ketahuan mereka. Kakak sadar sepenuhnya kalau kakak salah. Tapi, mereka udah gak percaya lagi. Jadi akak gak dibolehin melanjutkan cita-cita kakak."
"Dan kakak ketemu kakak kamu, yang bisa menyadarkan kakak perlahan-lahan. Dia cowok yang sabar."
Rara mengerutkan kening. "Sabar? Dia bahkan gak pernah sabar ngadepin aku." Rara menunjuk dirinya sendiri. Ia mendadak kesal karena Kun pilih kasih.
"Kakak kamu sering cerita ke aku kok, kalau dia khawatir sama kamu. Ra, jangan sampe kebablasan ya."
Rara terdiam. Ya, karena dia juga sudah kebablasan, apalagi dia having a sex dengan Lucas. Argh, persetan ia stress dan butuh pelampiasan.
"Tapi Kak, kalau misal gak ada yang bisa ngertiin kita. Terus kita harus gimana?"
"Tahan diri kamu, Ra. Jangan sampe kamu lampiasin ke orang yang salah." Jennie menatap Rara penuh harap.
Rara hanya mengangguk menanggapi perkataan Jennie. Ia kemudian pamit masuk ke kamarnya untuk tidur.
🦁
Rara tidak bisa tidur, ia terus terngiang nasehat Kak Jennie tadi. Menyebalkan sekali, tapi jika diingat bahwa ia sudah kelewat batas dengan Lucas rasanya Rara benar-benar jalang. Bahkan tanpa pria itu tahu Rara aktif mengkonsumsi pil penunda kehamilan. Ah, menyedihkan sekali sih. Persetan, Rara memeluk erat gulingnya. Besok ia harus menjalani hari dengan mata kuliah dan penjelasan dari dosen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Confident || Lucas 🦁🔞
Fanfiction"Ra, lo dicariin Lucas tu!" "Ogah! Ngapain sih kalian ngejekin gue ama Lucas muluk? Ogah gue sama cowok kepedean kayak dia, dih!" Mature area 21+ ©zdr_1000le