Haii, meski lapak ini sangat sepi. Mohon yang berkunjung kasih vote dan komen ya 🙂↕️ terimakasih.
Happy Reading
Sebagai seorang pria Lucas tidak tega melihat Aura terus menerus menangis didepan pintu apartementnya. Dibelakang Mark setia mengelus pundak gadisnya. Lucas berpikir, tidak mungkin Aura akan menghancurkan mental Rara layaknya Jennie kemarin.
Dengan helaan napas pelan, Lucas mempersilahkan Mark dan Aura memasuki apartementnya. Setelah keduanya masuk, Lucas kembali mengunci pintu dengan sandi. Ia mempersilahkan Mark dan Aura duduk dulu.
"Jangan ribut ya, gue panggilin Rara dulu. Kemarin dia sempat mental illness gara - gara Jennie kesini dan maksa Rara buat ketemu. Gue hampir mati waktu Rara udah siap lompat ke bawah balkon buat bunuh diri."
Mark dan Aura terkejut. Ternyata Rara separah itu keadaannya, mereka merasa gagal menjadi teman karena Lucas selama ini menghibur Rara sendirian.
"Cas, gue minta maaf ya." Mark menunduk bersalah.
Aura tidak mengeluarkan suara, ia masih terisak pelan.
Perlahan Lucas berjalan menuju kamar, ia mengetuk pintu dengan pelan. Jujur ia takut jika Rara merasa terintimidasi. Jadi sebisa mungkin pelan dan penuh perasaan.
"Ra, ini ada Aura sama Mark mau ketemu. Boleh gak?" tanya Lucas.
"Mereka udah tahu keadaan Lo, dan gak bisa nahan kangen sama Lo." Lucas harap-harap cemas. Semoga Rara menerima kedatangan mereka berdua.
Cukup lama mereka terdiam, sampai akhirnya pintu terbuka perlahan-lahan. Sosok wanita hamil itu terdiam menatap Mark dan Aura.
Aura tidak tahan, ia berlari mendekati Rara. Memeluk wanita itu tidak erat karena takut menekan perutnya.
"Rara, gue kangen banget. Lo bisa bayangin gimana frustasinya gue gak bisa ketemu Lo? Apapun keadaan Lo, gue selalu pengen ketemu. No matter what they see, no matter what they do."
Sebelumnya Rara pernah negatif thinking dengan sahabatnya ini. Ia mengira Aura pasti tidak akan sudi lagi menemuinya. Terlebih Rara hamil diluar nikah, itu benar-benar aib tersendiri baginya. Ia merasa manusia paling hina diantara semuanya.
Aura membiarkan Rara bersandar pada pundaknya, bisa dirasakan wanita hamil itu terisak pelan. Hati Aura cenat - cenut rasanya. Ia tidak menyangka akan sesakit ini alur cerita sang sahabat.
"Ra, jangan nangis. Makasih udah bolehin gue ketemu sama Lo. Kalau perlu gue ngurusin Lo juga ya? Lo tega ya lupain gue. Malah lebih betah sama Lucas."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Confident || Lucas 🦁🔞
Fanfiction"Ra, lo dicariin Lucas tu!" "Ogah! Ngapain sih kalian ngejekin gue ama Lucas muluk? Ogah gue sama cowok kepedean kayak dia, dih!" Mature area 21+ ©zdr_1000le