Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kinda 18+
Beware_
Rara menghela napas pelan melihat Kun yang terlihat hendak pergi lagi. Padahal pria itu barusan pulang dari perkemahan kampus. Sibuk sekali, padahal Rara rindu kakaknya. Ingin jalan-jalan.
"Mau kemana lagi?" tanya Rara.
"Kakak mau ke luar negeri Ra, ayah sama ibu nyuruh buat latihan bisnis."
Mata Rara melebar. "Aku mau ikut, masa cuma kakak sih. Aku kangen mereka."
Kun duduk di sebelah adiknya, memegang kedua pundak Rara untuk memahamkan gadis itu.
"Rara, kakak kesana bukan untuk liburan. Tapi untuk latihan bisnis. Ibu sama ayah suruh kakak mahamin kamu soal ini, baik-baik dirumah ya. Kakak cuma tiga hari kok."
Rara menepis kasar tangan Kun, gadis itu menghentakkan kaki pergi menuju kamarnya dengan air mata yang sudah berada di ujung pelupuk mata.
Brak!
Gadis itu menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang dengan kasar. Menenggelamkan mukanya ke bantal dan menangis keras. Kenapa sih orangtuanya tidak punya niatan untuk bertemu dengannya. Apa jangan-jangan Rara cuma anak buangan?
Tok! Tok! Tok!
"Rara, tolong ngertiin keadaan keluarga ya. Ini bukan kakak yang minta, tapi ayah dan ibu. Kamu baik-baik di rumah, kakak pergi sekarang ya."
"Rara!"
Gadis itu enggan membalas panggilan Kun dari luar pintu kamar. Ia memilih untuk memejamkan mata dan tertidur dari pada menangis sampai wajahnya sembab.
🦁
Tak!
Ctashhhh!
Ctak!
Ctashhh!
Drgggggg dgdgdg!
Suara alunan DJ terus berputar tanpa lelah. Ruangan yang sangat luas dengan pijar lampu disko warna-warni yang menyorot ke sana kemari. Menampakkan lautan manusia dengan jutaan ekspresi.
Seorang gadis dengan rambut panjang bergelombang tampak menikmati wine nya. Ia menengok ke kanan dan kiri. Mencari seseorang yang tadinya ingin bertemu. Sebenarnya gadis itu sedikit malas mengunjungi club, sudah tidak se rajin dulu.
Beberapa menit kemudian atensinya berhenti, menatap sosok pria yang berjalan pelan ke arahnya. Gadis itu menampakkan senyum.
