Keep Warm 🫂

121 10 0
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Semenjak kedatangan Mark dan Aura di apartment Lucas malam itu, sepasang couple itu semakin sering mengunjungi Rara. Hal itu berdampak positif, sebab emosional Rara jadi lebih stabil. Pembawaan wanita hamil yang biasanya sensitif makin kesini makin terasa hangat. Ia juga sudah mulai jarang membentak Lucas dalam keseharian.

Seperti saat ini, saat Lucas kuliah biasanya Rara dirumah hanya terdiam sambil makan atau kalau tidak ia duduk di ranjang sambil membaca novel bahasa inggris. Jika ditanya ia rindu kuliah atau tidak jawabannya pasti sangat rindu ya. Tapi dengan keadaan sekarang tidak mungkin ia memaksa ke kampus. Bahkan ia tidak yakin apakah namanya masih tercatat di daftar kuliah atau tidak. Bisa jadi orangtuanya sudah mencabutnya dari daftar mahasiswa.

Ngomong-ngomong soal orangtua, ia jadi teringat perkataan Aura waktu itu. Benarkah keluarga Lucas sehangat itu? Apa salahnya kan membuktikan kebenaran itu. Bisa jadi kehidupannya di Hongkong besok jauh lebih baik dari pada di Korea. Ia bahkan sudah tidak tahu kabar keluarganya lagi.

Rara melamun sampai tak sadar seseorang memeluknya dari belakang. Menghirup aroma rambutnya yang wangi serta mengelus perut buncitnya.

"Siang Ra," sapa Lucas sambil membenamkan wajahnya di ceruk leher Rara.

"Siang juga," balas Rara sambil menimpali tangan Lucas yang ada di perut.

"Gue kangen, diluar panas banget. Disini dingin, nyaman, wangi lagi." Lucas mengecupi tengkuk Rara dengan gemas.

"Gimana kuliahnya?" tanya Rara sambil memiringkan kepalanya ke kiri, ia tidak menghalangi Lucas untuk mengecupi ceruk leher kanannya.

"Baik, tapi lebih baik lagi kalau lihat Lo." Lucas menggigit pelan leher kanan Rara.

Wanita itu tersenyum. "Gombal mulu!" semburnya.

"Sehari gak gombalin Lo, mulut gue asem rasanya." Lucas duduk di sebelah Rara, menggenggam kedua tangan wanita itu.

"Mau makan gak?" tanya Lucas.

Rara menggeleng. "Gue masih kenyang, nanti aja. Udah minum susu kok, sama makan kue yang Lo buat."

"Pinter bumilku, kalau gitu gue makan dulu ya Ra."

Rara mengangguk. Membiarkan Lucas berjalan keluar kamar menuju dapur. Wanita itu kembali membawa fokusnya ke novel yang tadi ia baca.

Ponsel Lucas bergetar. Ia merogoh kantong celana jeansnya. Sebuah kontak yang familiar meneleponnya. Lucas segera mengangkat.

Hallo Lucas

Mr. Confident || Lucas 🦁🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang