03 - Ice Cream

1.4K 151 8
                                    

Chiko tersenyum lalu mengangguk, sedangkan Ian menatap Vio dengan raut wajah herannya.

Saat Vio melenggang pergi dari taman pun Ian masih menatap kepergian sahabatnya itu dengan tatapan yang sulit dijelaskan.
.
.
.
.
Rumah besar Ardan kini tak lagi seramai tadi siang ketika keluarga Ferry berkunjung. Beberapa saat yang lalu, keluarga Ferry sudah kembali ke rumahnya karena matahari sudah mulai turun di ujung barat.

Setelah memberikan es krim kepada Ian dan Chiko tadi siang, sejak itu juga Vio berada di dalam kamar untuk mengerjakan tugas sekolah miliknya. Bahkan tak keluar dari kamar sekalipun.

*Cklek...

Pintu kamar Vio tiba-tiba terbuka saat ia sedang mengerjakan tugas di meja belajarnya.

Vio tak perlu menoleh untuk melihat siapa orang yang membuka pintunya itu, karena dirinya sudah tau siapa yang sering kali membuka pintu kamarnya tanpa mengetuk sekalipun.

*Brak...

Satu bucket es krim berukuran sedang diletakkan di atas meja belajar Vio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu bucket es krim berukuran sedang diletakkan di atas meja belajar Vio. Hal itu membuat Vio menoleh.

"Nih, buat lo."

Suara Ian itu membuat Vio memberi tatapan bingung pada sahabatnya. Pikirnya, Ian kesambet apa sampai tiba-tiba menaruh es krim tepat di meja belajarnya itu.

"Gue tau lo pengen banget makan es krim yang tadi, tapi lo sok-sokan segala ngasi es krimnya ke Chiko."

Ian lalu dengan santainya berbaring di kasur milik Vio sambil memainkan ponselnya.

"Enggak kok, aku tuh ikhlas ngasi ice creamnya ke Chiko tau!"  bantah Vio yang dibalas kekehan oleh Ian.

"Halah, lo pasti ngambek gara-gara ga jadi makan ice cream kan? Buktinya daritadi lo gak keluar-keluar dari kamar."

"Ck, terserah."  kesal Vio yang kembali meraih pena untuk mengerjakan tugasnya.

Ian menghela nafasnya kasar lalu beranjak dari kasur Vio. Meraih bucket es krim di meja, lalu membuka penutupnya.

"Cepet makan Yo, keburu meleleh. Atau perlu gue suapin hah?"

"Iya-iya, sabar napa. Nih sekarang aku makan..."

Vio lantas meraih bucket es krim yang semula ada di tangan Ian, dan meraih satu sendok yang juga Ian bawa tadi. Sedangkan Ian kembali ke kasur milik Vio lalu memainkan game pada ponselnya.

Mas Ardan: Arianta Gandara - BxB [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang