04 - Mantai?

900 128 10
                                    

Ian juga berhenti menatap ponselnya dan beralih menatap kedua mata Vio.

"Padahal gue sukanya sama lu."
.
.
.
.
Lontaran 5 kata dari mulut Ian membuat suasana diantara dua remaja pria disana sangat hening. Berbanding terbalik dengan suara tembakan yang terdengar keras di TV depan mereka.

"..."

Vio benar-benar kaku saat ini, tetapi kedua matanya masih mampu memperlihatkan sepasang mata di depannya.

"Pfft— Hahahahhh!!! Muka lo lucu banget, Yo!"

Sempat menahan tawanya sekejap, namun gelakan tawa Ian akhirnya menggelegar melihat diamnya si Vio.

Kedua tangan Ian juga ia arahkan ke pipi Vio, yang kemudian bergerak untuk mencubitnya secara brutal! Lagi!

"Tambah lucu pipi lo kalo merah gini."

Vio dengan amarahnya lalu memukul kedua tangan Ian yang masih bertengger di pipinya.

"Ah, TAI!!!"

Bukannya berhenti, Ian justru kembali menangkup kedua pipi sahabatnya.

"Aduh, mama jangan marah dong..."

Setelah hening beberapa saat yang lalu, suasana diantara mereka berdua akhirnya kembali terisi dengan canda tawa.

Setelah hening beberapa saat yang lalu, suasana diantara mereka berdua akhirnya kembali terisi dengan canda tawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sehari telah berlalu, dan kini hari minggu yang dinanti-nanti semua orang pun telah tiba.

Pada hari minggu pagi ini, ruang dapur rumah Ian terlihat ramai setelah acara sarapan berlalu beberapa menit yang lalu.

Ian dan keluarganya terlihat tengah asyik duduk mengelilingi meja dapur di sana untuk membicarakan berbagai macam hal.

Kecuali Vio yang telah keluar dari ruang makan terlebih dahlu karena harus menghadiri rapat online antar anggota osis. Akhir-akhir ini Vio selalu sibuk dengan per-osisannya itu.

Hingga obrolan mereka tiba pada Ardan yang membicarakan mengenai keluarga Chiko, membuat pembicaraan di antara mereka terus berlanjut.

"Chiko mulai sekolah di SMA Grahasta minggu depan. Kamu temenin Chiko ya... Bantu dia cari temen di sekolah." ucap Ardan sambil menatap Ian, putra pertamanya.

"Pasti rumah kita bakal makin rame ya mas? Nambah ada Chiko lagi satu." balas Yaska sambil memakan potongan buah melon.

Ardan mengangguk dan tertawa, "Iya sayang, jadi kayak nambah anak lagi satu, hehe... Jadi pengen nambah anak..."

Mas Ardan: Arianta Gandara - BxB [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang