16 - Drunk

645 129 19
                                    

Pemandangan yang menampilkan dua remaja yang sedang menyatukan kedua ranum merah mereka.

Ya, Vio tengah melihat sahabatnya, Ian yang tengah berciuman dengan Chiko tepat di depan matanya.
.
.
.
.
Gelas yang berada di kedua tangan Vio itu kemudian ia letakkan pada meja di sampingnya.

Sepersekian detik, Vio lantas memutar tubuhnya, kembali ke pintu villa yang mengarah ke halaman luar.

Tetes demi tetes air berjatuhan dari dua manik indah milik Vio.

Air mata itu sudah berusaha Vio bendung, namun apadaya, bayangan dua remaja yang tengah bercumbu dalam villa itu yang terus memenuhi pikirannya membuat bendungan yang sudah Vio tahan itu rubuh seketika.

Vio tak memedulikan tarikan beberapa tangan asing yang hendak menahannya agar ikut menikmati musik di halaman villa, namun kaki Vio terus berjalan menjauhi kerumunan.

Hingga dirinya berhenti tepat di gazebo dekat kolam berenang yang cukup jauh dati kerumunan remaja yang tengah menikmati malam itu.

Vio mendudukkan dirinya di sana, kedua mata basahnya menatap lurus ka arah tenangnya air kolam yang dihiasi lilin-lilin yang mengapung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vio mendudukkan dirinya di sana, kedua mata basahnya menatap lurus ka arah tenangnya air kolam yang dihiasi lilin-lilin yang mengapung.

Air mata terus mengalir dari kedua manik indahnya, namun sedikitpun tak ada patah kata yang keluar dari mulutnya.

Dadanya terasa begitu sesak, namun tak Vio hiraukan sedikitpun, melainkan tetap memilih untuk menangis dalam diam.

"Hey, lo nangis?"

Tiba-tiba muncul suara yang terdengar asing di telinga Vio, membuat ia mengusap air mata di wajahnya dengan kasar.

Vio lalu menoleh ke samping kanannya, yang berdiri seorang remaja pria mengenakan jacket varsity hitamnya.

"Gue boleh duduk sebelah lo?"

Vio tak bisa mencerna keadaan saat ini, baru saja ia tengah menangis dan tiba-tiba remaja asing menghampirinya.

Blanknya Vio itu membuat dirinya mengangguk tanpa ia sadari.

Remaja yang terlihat seusia dengannya itu pun duduk di sebelah Vio, sambil mengulurkan tangan kanannya.

"Gue Nathaniel, temen SMP nya Wildan. Bisa lo panggil Nathan... Lo.. Siapa?"

Mengetahui jika orang di sebelahnya itu adalah teman Wildan membuat Vio merasa lebih tenang. Setidaknya orang di sebelah Vio itu bukan orang asing yang berbahaya.

Tangan Vio terulur untuk membalas jabatan tangan dati Nathan.

"Aku Vio...Temen dari temen sekelasnya Wildan."

Jabatan tangan mereka pun terlepas, begitupun dengan pandangan Vio yang kini kembali mengarah ke kolam di depannya.

"Ohh... Jadi, temen sekelas Wildan yang ajak lo ke sini?"

Mas Ardan: Arianta Gandara - BxB [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang