5. Obsessed

136 5 0
                                    

OBSESSED

Venuskinsa's Obsession Series 2024

Genre : Romance, Angst, Tragedy.

MATURE CONTENT—YOU HAVE BEEN WARNED!

MATURE CONTENT—YOU HAVE BEEN WARNED!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enzo : Orion

Enzo : Kau ada di ruang CCTV kan? Hapus rekaman aku dan Aletha yang tertangkap CCTV

Enzo : Kunci ruang kesehatan sudah aku taruh di loker mu kembali

Orion membaca pesan yang Enzo kirim lewat notifikasi ponselnya. Belum berniat untuk membalas.

Kemudian iris matanya kembali terfokus pada layar di depannya, yang menyorot adegan tak pantas di ruangan kesehatan.

Orion mendegus geli melihatnya.

Lebih tepatnya melihat Enzo yang mendapatkan penolakan dari Aletha tiap kali lelaki itu memberikan sentuhan.

Lewat tindakan perempuan itu dan betapa enggannya Aletha melihat Enzo saat mereka berhubungan badan. Dalam sekali lihat ini sungguh jelas sekali.

Aletha benar-benar muak dengan Enzo. Dan Orion sangat optimis bahwa Enzo kini menjadi orang nomor satu yang paling ingin Aletha hindari.

Bukankah sekarang ini sudah sangat bagus untuk menjadi pahlawan bagi orang yang dicintainya?

Orion mengambil ponselnya mengetik sebuah pesan singkat untuk dua orang yang berbeda.

Orion : Sudah aku hapus, Enzo

Orion : Aletha. Kau sudah ada di perpustakaan? Aku juga ingin ke sana

Dan dalam waktu yang singkat pun dia mendapatkan pesan dari kedua orang itu.

Enzo : Orion, aku ingin bertemu dosen sebentar. Tolong jaga Aletha

Aletha : Iya, aku sudah ada di perpustakaan

***

Perempuan itu berkali-kali mengubah posisi duduknya yang sangat tidak nyaman karena perbuatan Enzo beberapa saat lalu

Bahkan hanya dengan mengingat apa yang kekasihnya itu lakukan, tangan Aletha kembali gemetar.

Bayangan mengenai perlakuan Enzo padanya, sungguh menghantuinya. Rasanya tercekik ketika melihat Enzo ada di depannya, dan bisa bernapas lega ketika lelaki itu jauh dari radius tempatnya berada.

Aletha menggeleng kuat menghapus sosok menakutkan Enzo dalam pikirannya. "Dia tidak ada di sini. Aletha kau masih bebas sekarang," gumamnya entah sudah keberapa kali, untuk sekedar menenangkan dirinya sendiri.

Awal jatuh cinta pada Enzo. Tahu perangai baik dari lelaki itu, Aletha mengira cintanya untuk lelaki itu akan bertahan selamanya.

Sekarang ini, setelah semua yang Enzo lakukan padanya. Aletha ragu, apa masih ada rasa cinta untuk lelaki itu?

Sebab tiap melihat lelaki itu, yang muncul adalah ketakutan bukan perasaan berbunga-bunga. Sungguh ingin lepas dari jeratan Enzo apa pun caranya.

"Aletha."

Panggilan itu membuatnya menoleh. Lamunannya buyar ketika Orion duduk disampingnya seraya membawa buku yang berkaitan dengan psikologis.

"Kau dari tadi diam saja. Bahkan tidak sadar aku sudah duduk di samping mu."

Aletha tersenyum kikuk, dia membalikan lembaran buku yang tidak dibacanya dengan benar hanya untuk pengalihan aagar tidak menatap mata Orion. "Maaf ya, aku terlalu fokus membaca buku. Jadi tidak sadar dengan kehadiranmu, Orion."

Orion tidak menjawab.

Aletha memperhatikan Orion lewat sudut matanya, lelaki itu merogoh tas yang dibawanya, kemudian mengambil kotak yang saat dibuka berisi P3K. Aletha mengernyit, tanpa sadar tubuhnya mengarah ke Orion.

"Apa kau terluka?" tanya Aletha kebingungan, sebab dia melihat Orion yang ada di depannya ini baik-baik saja.

"Bukan aku tapi kau."

Orion mengambil plester luka dan membukanya. Tangan lelaki itu terulur ke tengkuk Aletha yang terdapat tanda dari Enzo. Dia menempelkan plester tersebut agar tanda dari Enzo tidak terlihat sama sekali.

"Dan luka yang aku maksud juga bukan yang aku kenakan plester tadi. Tapi hatimu," Orion menghela napas panjang, wajahnya menatap Aletha iba, "aku melihat apa yang kau dan Enzo lakukan."

Aletha segera mengalihkan pandangannya. Rasa malu terasa hingga keseluruh tubuhnya. Dia tidak ingin merespon ucapan Orion.

"Aku sebenarnya tidak ingin peduli sama sekali. Toh ini hubungan kalian berdua dan sekarang ini bukan hal yang tabu melakukan itu sebelum menikah. Kalian pacaran karena atas dasar menyukai satu sama lain, aku mengira kalian melakukannya pun atas dasar suka sama suka. Tapi setelah melihat apa yang terjadi aku baru paham, ini semua atas dasar paksaan dari Enzo 'kan?"

Bibir Aletha terbuka, ingin berbicara jujur. Tapi dia ingat Orion adalah sahabat terbaik Enzo. Orion pasti membela Enzo.

"Tidak, kami melakukannya karena sama-sama mau."

Jadi dia memilih untuk bungkam.

Orion menarik tangan Aletha menyibak sedikit lengan kemeja panjang yang Aletha pakai. Terdapat tanda kemerahan di pergelangan tangannya. "Ini ulah Enzo 'kan? Agar kau tidak memberontak saat dia melakukannya? Aku juga lihat dengan jelas kau selalu menolak Enzo bahkan sampai Enzo melakukannya dengan kasar. Apa itu tandanya mau sama mau?"

BRAK!

Aletha menutup buku hard cover itu dengan keras. Dia mengambil tasnya dan beranjak dari kursi yang didudukinya.

"Tunggu."

Orion menarik Aletha, karena tarikan dari lelaki itu Aletha terjatuh dipelukan Orion. Dan sulit melepasnya karena pelukan Orion mengikatnya kuat.

"Hei. Aku tahu kau tidak sebaik kelihatnya. Mungkin kau tidak mau cerita karena aku adalah teman Enzo. Tapi aku ada di sini bersama mu, aku menempatkan diri menjadi posisi yang nertral, Aletha."

Orion mengusap rambut panjang Aletha dengan lembut, suara pelan dari lelaki itu memberikan rassa ketenangan untuk Aletha.

"Sebagai teman mu juga, aku akan berusaha sebaik mungkin untukmu. Termasuk jika kau meminta tolong untuk bisa lepas dari Enzo."

Suara Aletha terdengar bergetar ketika mengucap, "apa benar kau bisa membuatku lepas dari Enzo?"

Orion mengangguk. Senyum simpul lelaki itu terlihat meyakinkan di mata Aletha. "kalau itu memang mau mu, akan aku lakukan. Kau hanya tinggal percaya saja padaku dan cukup beritahu Enzo, kalau hubungan kalian sudah berakhir."

Obsessed » Obsession SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang