Obsession Series Book 2
WARNING! Rating 22+
Rape, Mature, Angst
🚫Not Children
***
"Aletha, kalau aku tidak bisa memiliki mu. Berarti orang lain pun tidak ada yang bisa memilikimu, termasuk tunangan mu, Orion."
Putus dari hubungan toxic dengan Enzo...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Orion!"
Teriakan nyaring itu membuat Orion menoleh.
Penat setelah selesai pelantikan ketua OSIS hilang begitu saja setelah melihat senyum lebar dari gadis yang memanggil namanya. Terlebih lagi, gadis itu kini tengah berjalan cepat ke arahnya seraya membawa satu botol minuman ion.
"Selamat ya. Kau sudah menjadi ketua OSIS padahal masih kelas 1. Kau memang keren." Gadis itu memberikan minuman yang dibawanya ke Orion.
Tentu saja dengan senang hati Orion menerima. "Nona Aletha. Kau juga lebih keren dariku. Asalkan otakmu bisa melampauiku."
Orion tertawa. Mengacak puncak kepala Aletha sebelum merangkul gadis yang jauh lebih pendek darinya itu. "Ayo kita rayakan."
"Langsung denganku? Tidak dengan teman-teman lelaki mu yang lain?"
"Aku tidak punya banyak teman seperti mu, Aletha. Teman lelaki ku hanya Altair dan En-"
"Orion! Selamat atas pelantikan mu!"
Suara baritone yang nyaring itu berhasil membuat Orion menghentikan ucapannya yang belum selesai.
Enzo berlari menghampiri dengan masih membawa kamera miliknya. Nafasnya terengah ketika sampai di depan sahabatnya itu. "Setelah melihatmu keluar dari ruang guru, aku langsung lari dari lantai 2 ke sini untuk menemuimu."
"Padahal kau bisa bertemu denganku nanti."
Enzo menggeleng. "Aku ini sahabat mu sejak kecil. Aku mau menjadi orang special yang mengucapkannya pertama kali pada mu."
"Kau dan sifat energik mu itu, kadang menyusahkan dirimu sendiri, Enzo," gerutu Orion, "pada akhirnya kau jadi orang nomor dua yang mengucapkan selamat padaku."
Pandangan lelaki berkulit tan itu tertuju pada gadis di samping Orion yang sejak tadi diam melihat percakapan kedua lelaki itu. Kemudian Enzo menunjuk gadis itu. "Apa gadis cantik ini yang mendahuluiku?"