Obsession Series Book 2
WARNING! Rating 22+
Rape, Mature, Angst
🚫Not Children
***
"Aletha, kalau aku tidak bisa memiliki mu. Berarti orang lain pun tidak ada yang bisa memilikimu, termasuk tunangan mu, Orion."
Putus dari hubungan toxic dengan Enzo...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aletha menggeliat dalam tidurnya, dia sudah setengah sadar ketika merasakan sebuah kecupan lembut di dahinya, dan juga usapan pelan pada puncak kepalanya.
Ketika matanya terbuka. Yang pertama kali dilihatnya ada kekasihnya, yang tengah tersenyum simpul padanya.
Seolah menganggap sepele hal yang lelaki itu perbuat padanya.
"Sepertinya kita harus tinggal di apartemen yang sama," ujar Enzo dengan suara serak khas orang yang bangun tidur, "aku suka sekali, kau menjadi orang terakhir yang aku lihat sebelum tidur, dan juga orang pertama yang aku lihat setelah bangun."
"Aku ingin pulang," balas Aletha, berbeda dengan topic yang Enzo bicarakan.
Senyum lelaki itu memudar ketika melihat wajah Aletha berubah sendu dan suara wanita itu terdengar bergetar seperti ketakutan. Enzo mendekap erat tubuh polos wanitanya.
Bukan kenyamanan yang Aletha rasakan ketika mencium aroma citrus dari tubuh Enzo. Pelukan yang lelaki itu berikan kini, sangat terasa sedang menunjukan sikap posesifnya.
"Sayang, kau masih takut padaku?"
Aletha diam.
Enzo mengartikannya sebagai jawaban 'iya'. Dia mengusap punggung telanjang Aletha, memberikan kecupan singkat di bibir ranum kekasihnya. "Jangan takut. Kau tahu aku sangat mencintaimu, kan? Aku akan bertanggung jawab dengan apa yang aku perbuat. Kau tidak perlu takut akan aku tinggal."
Justru itu.
Karena Aletha tahu Enzo tidak mungkin meninggalkannya. Rasa takut terhadap lelaki itu kian merambat. Setelah mendapatkan dirinya, Aletha yakin sekali Enzo semakin mengikatnya dalam sangkar emas yang lelaki itu buat.
Ingin sekali rasanya keluar dari lingkaran hubungan yang toxic ini. Meski Aletha akui, dia masih sangat mencintai Enzo ... seperti waktu awal dia jatuh cinta pada lelaki itu.
Lantas, ke mana perginya Enzo yang berhasil membuatnya jatuh cinta?
***
Enzo menggenggam erat tangan kekasihnya, menyusuri jalan untuk pergi ke perpustakaan kampus
Musim gugur yang cantik. Dengan daun maple yang berguguran sepanjang jalan. Enzo tidak bisa melepaskan pandangannya dari Aletha yang berjalan di sampingnya dengan wajah menunduk seraya menendang daun yang menghalangi jalannya.
Di mata Enzo, kekasih mungilnya ini seperti anak kecil, menggemaskan sekali. Hingga tanpa sadar dirinya terkikik geli. Membuat pasang mata berwarna hazel menatapnya bingung.
