12. Beruntung

1K 52 1
                                    

Happy Reading!
.
.
.
.
.
.
.









Tak terasa bahwa sekarang sudah memasuki pertengahan semester, yang artinya sebentar lagi Ujian Tengah Semester akan dilaksanakan.

Raf kini harus fokus untuk belajar supaya tetap bisa mempertahankan nilainya, kini ia seorang diri berada di perpustakaan dengan setumpuk buku tebal di depannya

Matanya fokus membaca setiap bacaan dan berusaha memahami materi yang kemungkinan akan keluar di ujian nanti

"haish! kenapa susah banget sih?!" gerutu Raf

Kepalanya sedikit panas dan pusing, pasalnya ia telah menghabiskan waktu 30 menit hanya untuk mempelajari rumus Fisika.

Memang Fisika itu pelajaran yang membuat orang lain merasakan penat di otaknya,

ia terus fokus sampai ketika ada sebuah tangan yang melingkar di lehernya dari belakang

"fokus banget hm" ucap pemuda bernama Zayan yang bermanja-manja di ceruk leher kesayangannya

"e-eh! Zayan! nanti ada yang liat!" bisik Raf memberontakkan badannya

Zayan terkekeh "gak ada orang disini selain kita sayang~" ucapnya lalu mengecup tengkuk Raf

"ish Zayan! lepaaas" Raf tetap memberontak

"gak mau, gua kangen lo" ujarnya

"kangen apaan? kita kan ketemu terus" protes Raf

"ya pokoknya kangen, gua gak bisa kalo sehari gak peluk lo" gumam Zayan

"ish! Zayan! udah ah gua mau fokus" Raf tetap memberontak, ia menatap sebal kearah Zayan

"cium dulu" Zayan menepuk pipinya berkali kali menggunakan telunjuk

"gak mau!" protes Raf

"yaudah kalo gitu mau peluk terus" ujar Zayan manja yang semakin mengeratkan pelukannya

"ish Zayan! sejak kapan lo jadi manja begini?!" Raf berusaha mengalihkan pandangan ke buku tetapi bibir pemuda disampingnya ini terus mengecup tengkuknya membuat Raf bergidik kegelian

"sejak ketemu lo" gumam Zayan,

ia menghirup ceruk leher Raf yang mengeluarkan wangi Vanilla

"Zayan! udah gua mau belajar" rengek Raf

"apa yang tadi gua bilang? cium dulu" Zayan mendekatkan pipi kanan nya kearah Raf

Raf memutar bola matanya, ia menoleh ke Zayan lalu menempelkan bibirnya ke pipi itu, mengecupnya sekilas

Cup!

"udah!" ujar Raf

"lagi" Zayan berucap membuat Raf memelototinya

"gak mau!"

"ayo sayang"

"gak mau Zayan, tadi udah!"

"cepetan nanti keburu ada yang masuk sayang" Zayan tetap kekeuh

Raf menghela nafasnya, ia kembali mengecup pipi Zayan berkali-kali

Cup! Cup! Cup!

"udaahh" ujar Raf

Zayan terkekeh lalu melepaskan pelukan di leher Raf, ia menepuk kepala si manis

"lo gak belajar?" tanya Raf

Zayan menggeleng lalu nyengir membuat Raf mendengus sebal

"kan udah gua bilang, kalo lo gak mau belajar terus lo gak bisa dapetin yang waktu itu gua minta, gua gak bakal mau sama lo" gumam Raf kembali membaca bukunya

ZAYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang