Happy Reading!
.
.
.
.
.
.Keesokan harinya di sekolah, Raf sedang mencatat tulisan materi di papan tulis. Matanya fokus melihat guru yang menjelaskan tentang pelajaran Kimia, sesekali kepalanya terangguk mengerti apa yang dijelaskan oleh guru itu.
Kriing
Kriing
kriing
"baik anak-anak, pelajaran telah usai dan kalian kalian boleh pulang" ujar guru tersebut
Raf segera membereskan bukunya lalu menoleh kearah Farhan
"lo mau ikut gak?"
"kemana?" tanya Farhan
"perpus, belajar" cengir Raf
Farhan mendengus "gak, kepala gua udah panas ditambah lagi gua hari ini mau pulang bareng calon pacar" Farhan menyengir
Raf memutar bola matanya malas "yaudah, selamat bucin. Tapi inget, jangan bego kalo soal perasaan, nanti nasibnya kayak gua" Raf terkekeh miris
Farhan hanya terdiam, ia tau bahwa temannya ini masih teringat dengan kejadian kemarin. Farhan mengelus pundak Raf
"gua minta maaf ya Raf, gua gak bisa berbuat banyak. Soalnya dia juga Bos gua, gua gak berani macem macem" ujar Farhan
Raf yang mendengar itu menggeleng
"bukan salah lo han, gua nya aja yang gampang ditipu. Udah ya, gua mau ke perpus"
Raf menggendong tas nya dan berjalan meninggalkan kelas, Farhan menatap pemuda itu pergi dengan tatapan sendu
"semoga ini cuma kesalahpahaman diantara kalian" batinnya berdoa
.
Raf berjalan menelusuri lorong sekolah, disana terlihat beberapa murid yang berjalan keluar kelas meninggalkan sekolah
langkahnya berjalan melewati kelas IPS dan seketika ragu untuk melanjutkan karena Raf tau kalo dia harus melewati kelas Zayan lebih dulu untuk bisa pergi ke perpustakaan yang berada di pojok
"duh, lewat gak ya?" gumamnya
seketika Raf bimbang karena takut jika nantinya dia gak sengaja berpapasan dengan Zayan, tapi disisi lain Raf juga harus belajar! demi mempersiapkan ujian yang tinggal menghitung hari
"ah bodo amat deh! gua harus belajar" lanjut Raf kembali melangkahkan kakinya sambil menunduk
namun saat baru saja melewati depan pintu kelas Zayan, terlihat tubuh seseorang keluar dari kelas itu dan langsung berdiri didepan Raf, menghalangi jalannya. Raf mendongakkan kepala dan menatap mata elang milik Zayan yang juga menatapnya. Pemuda itu mengenakan jaket hitam sambil menggendong tas sepertinya hendak pulang juga,
Jantung Raf berdegup cepat, ia bertemu lagi dengan si pelaku yang membuatnya menangis semalaman, jujur Raf tidak mau Zayan karena hatinya masih sakit mengingat kejadian kemarin.
segera Raf membuang muka lalu menggeser badannya ke kanan tetapi cowok itu juga ikut bergeser ke kiri, dan ketika Raf bergeser ke kiri Zayan juga kembali menggeserkan badannya ke kanan
"misi, gua mau belajar di perpus" ujarnya tanpa menoleh ke Zayan
dan lagi Raf menggeser badannya namun Zayan juga ikut menggeserkan tubuhnya, menghalangi pemuda itu
Raf jadi jengkel, ia berdecak
"Zayan! gua-"
"kenapa nomor gua di blokir?" Zayan memotong ucapan Raf
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAYAN
Teen Fiction(ON GOING) "udah dibilang kalo mau ngerokok jangan depan gua zayan! lebih bagus buang tuh rokok!" - Rafka "yaudah gua ganti pake bibir lu aja gimana?" - Zayan --------------------- Rafka Adi Pratama, siswa yang melanjutkan pendidikan di SMA Darma C...