Rasa gatal bercampur perih Gadis rasakan di wajahnya ini benar-benar menyiksanya hingga mau tidak mau ia membuka matanya. Siapa sangka jika sakit cacar air semenyiksa ini. Apesnya, ia harus terkena penyakit ini di usia dewasa, andai ia masih anak-anak, rasanya Gadis ingin 'rewel' sambil menangis dan minta digendong.
"Ma... Mama...," panggil Gadis pelan dengan suara rintihan menahan rasa sakit. terlebih tangannya rasanya ingin memegang wajah tapi ia sadar jika itu ia lakukan, ada kemungkinan cacar air ini akan pecah dan semakin banyak.
Suara rintihan Gadis yang memanggil Mamanya membuat tidur Gavriel yang rasanya baru beberapa jam akhirnya terbangun pagi ini. Kala ia menoleh ke arah jam dinding yang ada di sudut ruangan, ternyata jam masih menunjukkan pukul enam pagi. Belum tiga jam ia tidur namun suara Gadis yang merintih kembali membuat Gavriel bangun. Ia segera berjalan mendekati ranjang Gadis.
"Ada apa, Dis kamu nyariin Tante Yanti?" tanya Gavriel sambil merenggangkan tubuhnya yang masih terasa kaku-kaku. Pantas saja Elang memilih tidur di hotel daripada menemaninya tidur di ruang perawatan Gadis. Sepertinya Elang sudah tahu jika tidur di ranjang pasien rumah sakit cukup tidak nyaman dilakukan.
Mendengar suara yang tidak asing di telinganya, Gadis memilih menoleh ke arah sumber suara. Saat ia menoleh, sosok Gavriel yang berdiri di samping ranjangnya membuat Gadis membelalakkan kedua matanya. Ia masih diam dengan mulut sedikit terbuka. Di dalam pikiran Gadis kini sibuk memikirkan bagaimana Gavriel bisa ada di tempat ini? Dari semua orang yang ada di muka bumi jika dalam kondisi seperti saat ini, Gavriel adalah orang yang menduduki peringkat pertama sebagai orang yang akan ia hindari sampai dirinya sembuh. Tapi kini yang ada Gavriel justru berdiri di dekatnya sambil menatapnya dengan tatapan prihatin.
TIDAK..!!!
Semua ini benar-benar membuat Gadis tidak berkutik. Andai bisa pasti Gadis akan ngumpet di dalam kamar mandi tapi bagaimana mau ngumpet jika di telapak kakinya saja sudah banyak benjolan yang muncul hingga itu membuatnya kesulitan untuk berdiri apalagi berjalan tanpa membuat benjolan-benjolan cacar air ini pecah.Secepat otaknya bisa bekerja, Gadis segera manarik selimut yang menutupi separuh tubuhnya hingga akhirnya selimut itu menutupi seluruh badannya hingga kepala. Gadis malu pada Gavriel karena ia benar-benar tampak menyedihkan. Apa kata dunia jika seorang Gavriel Erlando memiliki pasangan seperti dirinya yang buruk rupa ini? Ah, bisa-bisa ia akan disamakan dengan film kartun Beauty and The Beast yang dalam posisinya dibalik menjadi Handsome and The Beast. Demi apapun, kali ini Gadis menyesali pilihan Mamanya dulu yang 'mengurung' dirinya di rumah Eyangnya selama satu bulan ketika Banyu terkena cacar air ketika masih SD. Andai dulu ia dekat-dekat dengan Banyu dan tertular ketika masih kecil, pasti tidak akan seperti ini kejadiannya.
Melihat kelakuan Gadis pagi ini, Gavriel langsung mengernyitkan keningnya. Kenapa pula tiba-tiba Gadis seperti ini? Apakah ia malu dengan kondisinya? Jika iya, tentu saja itu sangat bodoh sekali. Di usia mereka yang sudah 33 tahun lebih mencari pasangan bukan hanya perihal kecantikan dan ketampanan semata. Lebih dari itu ada kecocokan serta kenyamanan yang lebih diutamakan.
"Mama mana? Kok kamu ada di sini?" tanya Gadis dari balik selimut kala Gavriel masih diam saja. Gadis bahkan masih belum membuka selimut yang menutup seluruh tubuhnya.
"Tante Yanti sama Om Dibyo lagi pulang. Mereka gantian jaga sama aku. Kamu kenapa pakai acara ngumpet dibalik selimut begitu?"
"Malu sama kamu."
"Malu? Apa kamu kira aku bakalan ninggalin kamu cuma karena kamu kena cacar air begitu?"
"Tolong panggilin perawat aja, Gav."
"Enggak mau. Kamu mau minta ditolongin apa? Selama aku bisa aku yang akan bantu kamu."
Alamak....
Apakah ia harus jujur kepada Gavriel jika kini dirinya ingin pipis dan gosok gigi? Tidak, terakhir kali Gavriel menggendongnya yang terjadi adalah adegan 21 tahun ke atas yang tidak ramah untuk ditonton oleh siapapun terlebih anak dibawah umur.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Bully to Love Me (Tamat)
ChickLitGadis Sekarwangi, tidak pernah menyangka jika rumahtangga yang ia bangun bersama suaminya, Pradipta harus berakhir ditengah jalan karena sang suami ketahuan berselingkuh. Alasan Pradipta yang mengatakan bahwa Gadis sangat monoton dan tidak pandai da...