165. Aku Pulang

2.7K 506 18
                                    

Group Lapak Dosa

Elang : Gav, lo serius mau datang ke nikahan sepupunya Gadis?

Gavriel : Iya, gue aja dapat jatah seragam keluarga dari Mama Papanya Gadis. Gue ke Jogja minggu ini 'kan karena mau fitting terakhir.

Aditya : Effort ortunya Gadis buat jadiin lo menantu enggak pernah mai-main.

Gavriel : Gue enggak masalah yang penting kalo gue sudah nikah sama anaknya mereka, mereka jangan ikut campur masalah rumahtangga gue sama Gadis, itu aja.

Wilson : Lo kaya enggak pernah tahu aja gimana mertua ala negri konoha ini kalo ke menantu.

Elang : lo mau gandeng siapa besok?

Gavriel : Gandeng Mas Banyu kayanya. Dia balik weekend ini.

Elang : Si Janda apa kabar? Lama gue enggak pernah dengar kabar tentang dia?

Gavriel yang membaca chat Elang ini menghela napas panjang. Ia sendiri sudah empat hari tidak berkomunikasi dengan Gadis sejak Gadis mengatakan jika ia sudah berada di Korea Utara. Sumpah, hal ini membuat Gavriel ketar-ketir. Ia kira Gadis akan mengunjungi Korea Selatan setelah mengunjungi negri tirai bambu, namun kenyataannya justru pergi ke Korea Utara.

Gavriel : Empat hari yang lalu gue terakhir kali komunikasi sama Gadis. Dia bilang sudah ada di Korea Utara.

Aditya : Mata gue enggak salah baca 'kan ini?

Wilson : Mata lo masih normal, Dit. Si Gadis lagi di negaranya Kapten Ri Jeong Hyeok.

Elang : Gue kalo jadi Gavriel enggak bisa tidur dengan tenang.

Gavriel tersenyum membaca chat ketiga temannya.

Gavriel : Masa-masa gue enggak bisa tidur tenang mikirin Gadis sudah lewat berbulan-bulan lalu. Yang bisa gue lakukan adalah selalu berdoa agar Gadis baik-baik saja di manapun dia berada sekarang.

Wilson : Cakep bener deh ah cara berpikir lo. Kalo gue mana bisa begitu.

Elang : Terus lo sekarang mau ke mana?

Gavriel : Nonton Ramayana Ballet di Candi Prambanan sama ortunya Gadis.

Setelah membalas di group chat lapak dosa, Gavriel segera turun ke lobby hotel tempatnya menginap. Ia sudah berjanji untuk bertemu dengan keluarga Gadis di lobby hotel tempatnya menginap sore ini pukul 16:00 WIB. Saat Gavriel sampai di lobby, orangtua Gadis belum sampai di sana. Sambil menunggu orangtua Gadis datang ke tempat ini, Gavriel memilih mencari informasi mengenai sendratari yang akan ia tonton pertunjukannya bersama Sudibyo dan Aryanti ini. Sungguh, sejak Gadis pergi traveling sekitar enam bulan ini, praktis Gavriel menggantikan tugas Gadis untuk menemani Sudibyo dan Aryanti ke manapun kedua orangtua Gadis ingin pergi.

Awalnya Gavriel merasa senang, lalu ia sempat merasakan lelah, jenuh karena setiap weekend dirinya habiskan dengan kedua orangtua Gadis, tapi dua minggu belakangan ini, ada rasa syukur yang Gavriel rasakan di dalam hatinya. Tidak semua orang beruntung memiliki orangtua yang utuh. Tidak setiap anak akan mendapatkan perhatian serta kasih sayang orangtuanya sampai dewasa apalagi bisa menghabiskan waktu bersama kedua orangtuanya ketika orangtuanya masih sehat dan bisa diajak berjalan-jalan. Jangan sampai sebagai anak merasa sedih dikemudian hari karena belum sempat menghabiskan waktu bersama orangtua kala orangtua sehat dan hanya sibuk untuk mengejar materi di dunia.

Tidak sampai lima belas menit menunggu akhirnya Aryanti dan Sudibyo sampai di lobby hotel. Gavriel langsung berdiri dan menyapa kedua orangtua Gadis ini. Semakin hari Gavriel justru merasa jika Sudibyo dan Aryanti sudah seperti orangtuanya sendiri. Kadang ia lupa jika dua lansia yang sedang berjalan di sampingnya ini adalah orangtua pacarnya bukan orangtuanya. Jika dihitung-hitung waktu dirinya bertemu dengan Gadis yang merupakan pacarnya dengan orangtua Gadis justru lebih banyak ia bertemu orangtuanya daripada anaknya.

From Bully to Love Me (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang