Elang yang baru saja diterima permintaan pertemanannya oleh Gadis beberapa jam yang lalu langsung memperhatikan isi halaman sosial media Gadis. Ia cukup heran dengan isi halaman ini yang sama sekali jarang berisi foto Gadis. Tidak ada foto yang memperlihatkan cincin apalagi sebuah pengakuan bahwa Gadis sudah dilamar oleh Gavriel.
Melihat hal ini, Elang langsung memberikan handphone miliknya kepada Wilson.
"Apaan sih?" tanya Wilson sambil menerima handphone Elang ini.
"Nih lo lihat, gue kira Gavriel doang yang enggak share momment kalo dia sudah ada yang punya, ternyata Gadis lebih parah. Foto-foto liburan kita di Bali aja satupun enggak ada yang dibagi di sosmed. Beneran ya, Gavriel sama Gadis lama-lama ketularan sama Adit. Sosmednya isinya cuma foto boneka satu doang."
Mendengar namanya dibawa-bawa, Aditya segera protes. "Sekarang sudah tambah satu kok fotonya. Ada foto punggung Raga lagi bawa tas gunung."
"Foto Hanna enggak sekalian lo publish?"
"Enggak, takut lo curi."
Gavriel yang sejak tadi sedang sibuk berkirim pesan dengan Aryanti hanya bisa mendengarkan pembicaraan ketiga temannya ini sambil lalu. Baru setelah Aryanti mengucapkan 'selamat malam' kepada calon menantunya ini, Gavriel bisa menutup handphonenya. Lagipula Gadis saat ini baru berada di dalam penerbangan menuju ke London sebagai negara pertama yang akan menjadi tujuan travelling.
"Lo bertiga ngobrolin apaan sih?"
"Nih, calon bini lo beneran pelit bagi foto, ya?"
"Enggak juga. Nyatanya dia bagi foto singa mangap 'kan hari ini."
"Tapi enggak ada dia bagi foto dirinya. Sampai sekarang dia juga enggak kasih keterangan kalo dia sama lo punya hubungan spesial."
"Gue enggak mempermasalahkan hal itu. Sosmed itu cuma buat happy-happy aja. Yang lebih penting daripada itu adalah kehidupan real life kita. Sosmed kabanyakan cuma buat pamer doang dan paling ampuh buat orang-orang yang butuh pengakuan dari orang-orang disekitarnya."
Wilson menganggukkan kepalanya. Apa yang dikatakan Gavriel ada benarnya juga.
"Tapi kalo enggak ada yang tahu berarti enggak boleh saling cemburu waktu pasangannya dapat DM dari lawan jenis."
Gavriel menghela napas panjang. Boro-boro tidak cemburu, yang ada bukannya cemburu tapi Gadis sudah mengancamnya dengan berbagai macam ancaman yang membuat Gavriel sedikit bergidik karena ia tahu jika Gadis tidak bermain-main dengan kata-katanya.
"Lo tahulah gimana cewek Virgo."
"Gengsinya segede gaban maksud lo?"
"Kurang lebih begitu. Dia itu cemburu tapi kalo disuruh ngakuin, beuh.... enggak akan mau dia."
"Kenapa enggak sekalian aja lo buat dia enggak tenang selama travelling ini. Biar dia cepat pulang," Ucap Aditya yang membuat ketiga temannya langsung memandang Aditya dengan tatapan yang seakan meminta penjelasan lebih lanjut.
"Ya kalo dia milih pulang, kalo dia minta putus gimana?" Tanya Gavriel tanpa bisa bersabar lagi karena menurutnya ide Aditya ini sedikit gila.
"Resiko, sih... Tapi gue yakin kalo si Gadis bakalan milih buat balik dulu dan bicara sama lo. Bukan langsung asal putus di telepon gitu aja."
"Enggak sekalian putus lewat email aja, Dit?" Tanya Wilson yang membuat Elang menahan tawanya hingga menggigit bibir bawahnya. Ia tahu jika kali ini Wilson sedang menggoda Aditya mengingat bagaimana dulu Aditya putus dengan Hanna hanya melalui pesan di email saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Bully to Love Me (Tamat)
ChickLitGadis Sekarwangi, tidak pernah menyangka jika rumahtangga yang ia bangun bersama suaminya, Pradipta harus berakhir ditengah jalan karena sang suami ketahuan berselingkuh. Alasan Pradipta yang mengatakan bahwa Gadis sangat monoton dan tidak pandai da...