Lie: 18' Ledakan Fakta!

96 36 7
                                    

"Wah, buset!" Shan berdecak kagum  melihat suasana kelas yang masih sepi. Hanya ada sepuluh anak di sana, tiga di antaranya merupakan Friday, Harsa, dan Mahesa. "Tumben lo jam segini udah berangkat." Dia menepuk bahu Mahesa; objek yang membuatnya kagum.

"Gue yang ngajak," sahut Friday.

Sean yang berdiri di sebelah Shan tampak mengamati Mahesa yang sedang melukis di atas permukaan kanvas berukuran kecil. "Rajin banget lo, pagi-pagi udah melukis," pujinya.

Mahesa terkekeh sembari memoleskan cat berwarna merah menggunakan kuas. "Bosen, efek berangkat kepagian," tuturnya. Dia merupakan siswa yang memilki bakat dan ketertarikan di bidang seni lukis. Hal ini bukanlah pemandangan asing, karena sebagian besar teman sekelasnya telah mengetahui bahwa melukis memanglah hobinya.

"Warna merahnya pekat banget, Hes," komentar si ketua kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Warna merahnya pekat banget, Hes," komentar si ketua kelas.

"Mana ada pekat, ini cat udah dicampur air." Mahesa menyanggah tanpa menatap lawan bicaranya.

"Iya, ngerti." Sean menunjuk sebuah wadah kecil berisi cairan kental berwarna merah. "Maksudnya yang masih di kemasan, bukan di kanvas."

"Oh, wajar. Cat yang belum dicampur air memang begitu," kata Mahesa sebelum kembali meneruskan kegiatannya.

Harsa yang sedari tadi mengamati lukisan Mahesa tiba-tiba salah fokus dengan jaket abu-abu yang melapisi seragam Shan. "Wah, jaket baru, Shan?" tanyanya penasaran.

Yang ditanya pun merespon dengan anggukan. "Iya, Ar."

"Shan doang yang ditanya, punya gue juga baru, keleus," protes Mahesa. Dia juga mengenakan jaket berwarna abu-abu, tidak adil baginya jika hanya Shan yang diperhatikan. Biarin aja biarin.

"Baru pinjam Felix maksudnya," sahut Friday, praktis membuat Mahesa cengengesan.

"Tahu aja lo, Supri."

"Lo sendiri yang ngasih tahu, dodol."

Mengabaikan teman-temannya, Harsa memilih untuk mengecek ponsel. "Kok belum ada notif lagi dari MC mafia, ya?"

"Paling bentar lagi—"

"WOY, MONYET!" Ucapan Shan tiba-tiba dipotong oleh teriakan Mahesa yang sangat tidak elegan.

"Berisik!" seru Friday sambil mengusap-usap telinganya.

"Buruan cek grup!"

Romusha

>> Matahari telah terbit.

>> Warga Jeano telah dibunuh semalam, pelakunya adalah Gila.

Mahesa
KIRA-KIRA INI SITUASI BUSET ATAU ANJIR?

Heaven
BUSET KATA GUE, TEH.

Harsa
Berisik! Monyet aja kalah berisik sama kalian!

Friday
Orang mereka monyetnya.

The Dead Friendship || 00L ✓ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang