The Dead Friendship || 00L ✓ [TERBIT]

Lie: 25' Kepercayaan Itu Mahal

"Adonan bakwannya udah ditambahi baking powder. Kurang apa lagi, Kak?"

"Kurang ajar!"

Kedua alis Friday praktis bertaut. Sementara sang empu tidak mengerti di mana letak kesalahannya. "Apa yang salah?" tanyanya bingung.

Christ menghela napas lelah. "Siapa yang mencetuskan baking powder ke adonan bakwan?!" protesnya dengan tatapan horor.

"Loh, bakwan di kantin pada gendut-gendut. Emang nggak pakai baking powder?" Friday kembali bertanya dengan polos.

"Enggak, anjay." Si surai putih tersenyum paksa. Alih-alih selesai lebih cepat, tugas memasak Christ justru bertambah. Tangannya yang semula sibuk mengaduk opor daging kini beralih mematikan kompor. Christ melirik adonan bakwan buatan tangan Friday, lalu menatap sang adik. "Nggak guna lo, ya. Harusnya gue curiga kalau lo tiba-tiba baik mau bantuin masak," gerutunya.

Friday menaikkan bahu sekilas. Toh, dia tidak akan mengonsumsi opor dan bakwan itu, sebab sudah ada salad yang telah tersaji di atas meja. Si surai cokelat mengeluarkan ponsel dari saku celana karena dering notifikasi yang menarik atensinya.

"Ngeracik herbal pinter, bikin adonan bakwan nggak bisa," sindir Christ.

"Nggak diajarin di sekolah," sahut Friday dengan santai. "Lagi pula klan healer nggak makan bakwan."

Romusha

>> Malam kedelapan telah tiba ....

Heaven
GUE PUNYA INFO PENTING.

Shan
Paling cuma keberhasilan bikin telor ceplok.

Heaven
Lebih dari telor ceplok!
Sending picture.

Shan
Kayak ada yang salah ....

Friday
Otak lo yang salah! Itu dibalik, anjay.

Shan
Evan, 'e'-nya ealah kocak.

Heaven
Harusnya lo semua berterima kasih.

Shan
Kalau kecapnya rasa oli, asli atau palsu?

Friday
Asli dari bengkel.

Shan
Asem.

>> Gila berjalan membawa pisau penuh darah.

Friday
Sebaiknya lo share info itu di grup arisan, siapa tahu lebih berguna.

Heaven
Kampret.

Sean
Si gila kerja, tuh. Kasihan dikacangin.

Friday
Gue lebih penasaran sama bos mafia.

Shan
Plot twist, mafia sama gila kerja sama.