Fahreza Liamon, anak dari CEO muda bernama Jendra Alghifari
"papaaa! eja mau sekolah ayoo!" ucap anak berumur 6 tahun itu
"iya, sabar. Daren, ayo" ucap Jendra kepada supir nya
"papa nanti kalau di sekolah doa in bisa dapat ujian harian nya ya" Fahreza
"iya, anak pintar" Jendra mengelus rambut anak nya itu
Jendra melihat anak nya turun dari mobil, anak itu melambaikan tangan nya
"dadah papa! love you!" teriak nya
"love you too" Jendra kembali berjalan dengan supir nya yang menyetir
"pak, langsung ke kantor apa gimana pak?" tanya Daren
"kantor" singkat nya
"Darren, ada apa di depan?" tanya Jendra karena melihat keributan
"ngga tau pak" Jendra turun dari mobil itu
"maaf ada apa ya?" orang itu menatap nyalang ke arah Jendra
"apa urusan lo?" sentak orang itu
"kamu menghakimi dia, jelaskan dulu ada apa, kita selesai kan dengan kekeluargaan" ucap Jendra menengahi
"Halah bacot" orang itu menyerang, karna melihat Jendra yang sedang berkelahi, Daren keluar dan ikut dalam perkelahian itu
"pak!" Daren melihat Jendra yang muntah darah akibat dari pukulan bertubi tubi pada perut nya
"pergi atau gue panggil polisi!" ancam Daren
Daren melihat orang yang di kroyok tadi dan juga Jendra lalu ia membopong mereka ke dalam mobil
sesampainya di rumah sakit, mereka berdua langsung di bawa ke IGD
beberapa menit di periksa, akhirnya dokter itu keluar dan bertemu dengan Daren
"keluarga pasien?" tanya dokter itu, Daren terdiam, ia melihat seseorang di depan nya ini, sangat indah, pikirnya
"aa ee, iya saya supir pribadi nya. bagaimana kondisi boss saya dokter?" tanya Daren
"ngga perlu di khawatir kan, tetapi dia harus mendapatkan perawatan intensif karena kita harus melihat perkembangan nya, darah yang di keluarkan mengakibatkan pendarahan di lambung" jelas dokter itu
"terimakasih dokter, by the way, saya Daren" Daren
"ah iya Daren, panggil aku ergya" senyum terpancar dari wajah cantik itu
"aku ke sana dulu ya Daren, permisi" ucap nya dan pergi dari sana
Jendra telah di pindahkan ke ruangan rawat, Daren meninggal kan Jendra sendiri karena akan menjemput Eja. setibanya supir dan anak itu, anak berumur 6 tahun itu histeris karena melihat sang ayah yang terbaring di sana
"papa hiks kok belum bangun hiks" anak itu meraung raung
"eja, nanti papa nya bangun kok, sabar, papa nya masih ada efek bius nya" jelas Daren, ia sungguh lelah melihat anak boss nya yang sedari tadi tidak bisa diam
Ceklek
seseorang membuka pintu, kedatangan nya membuat atensi 2 orang itu teralih
"loh? kenapa nangis?" tanya orang itu sembari menjongkok dan mengelus pipi anak itu dengan lembut
"papa eja hiks dokter hiks" anak itu tiba tiba memeluk kuat dokter itu
"ah maaf dokter, eja lepas dokter nya dia mau periksa papa eja itu" jelas Daren pada anak itu
KAMU SEDANG MEMBACA
my favorite doctor ||Nosung
Kısa Hikayeisi nya tentang seorang CEO yang jatuh hati pada dokter cantik