jia sebenarnya masih merasakan tidak enak pada perut nya, tetapi mau tidak mau ia harus berbohong karena banyak pasien di sana
saat dari Jendra mengantar nya tadi, Jia masih merasakan mual, dan kini ia juga bertemu dengan erla
wanita itu melempar tatapan tidak suka pada Jia, ia hanya menghiraukan
"Jia, dokter sonya mau ketemu" ucap nada
"oh ya? kenapa?" Jia
"samperin gih" Jia berjalan ke ruangan dokter sonya
"hai Sonya" sapa Jia
"hai, aku denger ada bayi ya?" tanya Sonya
"iya, kondisi nya memburuk, kamu punya saran?" tanya Jia
"kita harus lakukan semaksimal mungkin Jia, denyut jantung nya melemah, paru paru nya kena, apalagi pasien di ruang melati, tadi malam ia kejang kejang, aku sangat pusing, aku ngga tau puncak dari kecelakaan kemarin apa" Sonya
"polisi udah nyelidik kan? katanya apa?" tanya Jia
"kata nya ini di sabotase, kamu tau 4 orang di ruangan anggrek nomor 3? awal nya dari mereka, awal nya mereka di mobil ada 5 orang, satu nya meninggal di tempat. aku bingung, kok bisa gitu loh" Jia hanya diam
"oh ya, kamu tau dokter baru yang bakal kerja di sini? dia bakal jadi spesialis bedah kaya kita" Jia mengerut kan kening nya
"ngga tuh, siapa?" Sonya berpikir sejenak
"lupa, tapi kata kepala rumah sakit dia dua orang laki laki" Jia mengangguk
"suami kamu, dia jadi donatur di rumah sakit ini, dia bakal nyediain semua yang di butuhkan, selang oksigen tabung nya bahkan alat alat lain" telinga Jia berdiri di buat nya
"loh? Jendra ngga bilang aku" Sonya berdiri
"mungkin dia mau surprise?" Jia mengangguk paham
"aku dengar juga suami kamu kerja sama ya sama perusahaan nya tuan mara, Jerry dan Harel, astaga itu pasti akan semakin besar" Jia lagi lagi terbelalak
"aish, aku seperti orang asing, bahkan aku ngga tau tentang ini. mereka bertiga teman suami ku" jelas Jia
"seperti nya kalian perlu waktu berdua, aku ngga paham, kamu masih belum buka hati untuk tuan Jendra ya ji?" Jia terdiam
bukan belum atau tidak nya, Jia dan Jendra melakukan seperti pasangan pada umum nya, padahal mereka sama sama tidak memiliki rasa, atau hanya karna sebuah status? tapi Jia bingung, apa ia di cintai suami nya atau pure sebagai salah satu orang tua eja
"kamu terlalu banyak berpikir, kamu mencintai Jendra Jia" Jia menggeleng
"dia memang suami ku, tapi aku tidak mencintai nya" tegas Jia
"percayakan pada ku" Sonya
Jia lembur kembali, karena pasien pasien harus di pantau terus menerus, bahkan jika hanya Sonya Nada dan Evan ia rasa tidak cukup, di antara teman nya itu hanya ia dan Sonya saja yang sudah menikah. ia berpikir kapan dokter baru itu akan bekerja? mereka butuh tenaga lain untuk memantau keadaan 35 korban kecelakaan itu
"nad, kamu tau siapa dokter baru nya?" tanya Jia
"engga, tapi malam ini mereka datang, sebenarnya besok mereka resmi bekerja, tapi karna kepala rumah sakit takut kita kewalahan jadi mereka menyuruh agar kedua dokter itu kesini malam ini" Jia mengangguk paham
Jia memakai pakaian lengkap nya, ia bersama Evan sedang berbicara di koridor rumah sakit itu
Sonya dan Nada menghampiri mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
my favorite doctor ||Nosung
Short Storyisi nya tentang seorang CEO yang jatuh hati pada dokter cantik