eja sudah liburan kenaikan kelas, jadi ia menuntut tentang jalan jalan nya kepada orang tua nya
"pa, kapan jalan jalan nya?!" tanya eja
"santai aja cil, mau kapan?" tanya Jendra balik
"pi, kapan?" eja malah bertanya pada Jia
"kok nanya papi? eja mau nya kapan, papi nanti ambil cuti aja" balas Jia
"sekarang" ucap anak itu
"yang bener aja, besok deh papa selesain kerjaan kantor dulu" Jendra
"iya sayang, papi juga urus cuti dulu ya" Jia mengelus rambut anak itu
"yaudah pokoknya besok pagi ya pi" eja
"emang nya mau kemana?" tanya Jendra
"Amerika" mendengar itu Jendra terdiam
Jendra tau jika Adeline melarikan diri ke negara itu, karna saat ia di cari sama sekali wanita itu tidak di temukan, ia ingin menuntut semua nya pada wanita itu
"yaudah, gimana ji?" tanya Jendra
"Jen?" Jia yang paham meminta penjelasan pada Jia
"aku harus cari dia ji, dia harus dapat ganjaran" bisik Jendra
"aku ngikut aja deh, jangan macam macam ya" ucap Jia dan Jendra mengangguk
besok nya, jam 8 pagi mereka sudah bersiap, mereka ke Amerika dengan pesawat pribadi milik Jendra
"bye, uncle uncle, eja liburan dulu" pamit anak anak itu
"jahat banget ngga bawa aku" Renan
"kalau mau kita tinggal ikut, iyakan pa pi?" eja
Jia dan Jendra mengangguk serentak
"yaudah, kalau ada waktu kita nyusul" mara
"dadah Jerry, Harel, Renan, Mara, Charlos" pamit Jia
"duluan bro" pamit Jendra
mereka bertiga masuk kedalam pesawat itu
menghabiskan waktu 18 jam kurang lebih, mereka sampai di bandara, mereka bertemu dengan orang orang di sana, sangat ramah. mereka bertiga di jemput oleh supir pribadi Jendra
setelah melakukan perjalanan kurang lebih 1 jam, mereka sampai di rumah mereka
"woah, papa ini rumah papa?" tanya eja
"rumah kita" Jendra menatap Jia
"kenapa?" tanya Jia, seperti nya suami kecil Jendra sedang kelelahan
"kamu kelihatan capek, mandi terus tidur ya?" Jia mengangguk, dan mereka berjalan masuk ke rumah
selesai mandi, eja di tidurkan terlebih dahulu oleh Jia, baru ia merebahkan tubuhnya di atas ranjang nya dan Jendra
Jendra menyusul Jia ke atas ranjang, ia mengukung tubuh kecil itu
"Jen, ngga sekarang" rengek Jia
"siapa yang minta sekarang sayang? mau cium doang" Jendra mencium pipi bulat itu
Jendra menempel kan bibir nya dan bibir Jia, awalnya hanya menempel kan, perlahan Jendra mulai menggigit bibir kecil itu
"ish, jangan" rengek Jia
"udah lama ngga ciuman, mau ciuman" pinta Jendra
Jia mendengus
perlahan Jia mulai membalas ciuman itu, kini posisi mereka telah berubah, Jia berada si atas tubuh Jendra, Jendra menyusuri leher putih itu, dan mulai mendusel di sana
KAMU SEDANG MEMBACA
my favorite doctor ||Nosung
Historia Cortaisi nya tentang seorang CEO yang jatuh hati pada dokter cantik