25. Perisahan Sementara

61 12 1
                                    

Tiga hari sudah terlewati tapi tak ada perubahan dari mereka berdua Nathelia lebih memilih untuk menghindari Aideen bahkan wanita itu memilih waktu pulang setelah Aideen tertidur dan berangkat sebelum Aideen bangun. Aideen terus berusaha mencari bukti bahwa semua kecurigaan Nathelia tidaklah benar bahkan kini ia menjauhi Bella dan meminta agar gadis itu dipindahkan ke departement lain.

Weekend biasanya sangatlah menyenangkan tapi berbeda untuk kali ini. Semua orang nampak begitu gembira berkumpul diruangan tengah sedangkan Aideen larut dalam pikiranya sendiri. Nathelia tak ikut bergabung dengan alasan menemani si kembar yang ingin bermain dikamar. Sebenarnya orang rumah menyadari ada yang tidak beres dengan hubungan kedua, bahkan begitu kentara saat Nathelia terang-terangan menolak duduk disamping suaminya saat waktu makan, bahkan Nathelia juga pernah menghiraukan Aideen saat lelaki itu berpamitan untuk pergi kerumah sakit. Aideen selalu berusaha mengajak wanita itu berbincang tapi tak digubris sedikitpun.

Hubungan harmonis yang terjalin semakin dalam setelah kepulangan mereka dari Swiss berubah total menjadi hubungan yang begitu dingin. Mereka berdua seolah lupa bagaimana bersikap romantis satu sama lain. Nathelia begitu diam dan Aideen yang mengusahakan begitu keras. Penghuni rumah tentu hanya menutup mata dan telinga seolah tak tau apa yang terjadi karena mereka tak ingin ikut campur masalah ini yang termasuk bersifat pribadi. Terlebih mereka berdua sama-sama telah dewasa. Jhonny rasa ia pun tak berhak terlibat dari segi manapun. Kecuali jika putranya meminta bantuan ataupun Nasehat.

"Aideen are okay?" tanya Arisha yang menyadari keterdiaman adik iparnya itu.

Aideen tersenyum canggung sambil menganggukkan kepala.

"Hikssss....aku nggak mau Mamii....aku mau nya sama Papa ajaaa"

Mereka semua sontak melihat ke atas yang mana diujung sana Nathelia membawa dua koper besar. Matanya sembab dengan wajah yang terlihat kacau. Aideen berdiri dan langsun mengambil alih Nia yang menanggis tersedu-sedu. "apa yang kau lakukan" Aideen terpancing emosi sehingga tanpa sadar meninggikan suaranya dihadapan Nathelia. Jhonny kaget membuatnya berdiri. Jhonnt tak pernah mengajari putranya untuk bersikap tak layak pada wanita terlebih itu istrinya sendiri.

Nathelia mengabaikan ucapan suaminya itu dan terus berlalu menuruni anak tangga sambil menuntun koper dan diiringi oleh Niel yang begitu diam namun wajahnya begitu murung. Niaa terus menanggis dipelukan Aideen.

"Semua masuk" perintah Matt kepada para saudaranya. Dan mereka perlahan meninggalkan ruang tengah sehingga menyisakan Aideen juga Nathelia yang penuh keterdiaman itu.

"Aku mau pulang, Aku juga rindu Ayah dan Ibu ku Jaedeen, tolong biarkan aku pergi dulu, kamu dan aku itu butuh waktu" Lirih Nathelia pelan.

Nia mengeratkan pelukan kecilnya ditubuh Aideen dengan mulut yang terus sesegukan. Niel hanya diam tapi wajahnya sangat murung.

Aideen meraih tangan Nathelia. "Nath, masih ada mereka, bisa tidak setidaknya kita berpura-pura baik-baik saja" ucap Aideen

Air mata itu menetes tapi diusapnya cepat. Nathelia menarik ujung bibirnya sehingga melengkungkan senyuman yang manis meskipun terpaksa. "Niiaa, katanya Nanny saama Grandpa, rindu sekali dengan Niel dan Niaa, boleh tidak kita kesana dulu, setelah itu kita pulang ke papa" ucap Nathelia

Nia yang tadi menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Aideen perlahan mau menatap sang Mami meskipun masih enggan melepaskan Papa yang ia sayangi.

"Nanti kita pulang kan Mami? Niel masih bisa ketemu Papa kan? Niel masih mau main sama papa" tanya Niel

"Tentu, Abang Niel pasti bisa ketemu sama papa lagi, sekarang Niel ke rumah Nanny sama grandpa dulu ya" ujar Aideen mengelus pucuk kepala putranya itu

Aideen menurunkan tubuh gadis kecilnya yang begitu ia sayangi. Aideen berjongkok, ia peluk dan ia cium Niel juga Nia secara bergantian. Aideen beralih ingin memeluk Nathelia, tetapi wanita itu menghindar secepat mungkin. "Nath, beri aku waktu, aku akan buktikan semuanya, itu hanya kesalahpahaman saja bukan yang sebenarnya. Aku bersumpah Nath" ucap Aideen memohon

Now, You and Me | Jaedeen x Nathelia |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang