22. Rutinitas

62 16 3
                                    

Setelah berganti pakaian kedua insan yang telah usai dengan segala istirahatnya didalam kamarpun kini menuruni anak tangga dan ikut bergabung dimeja makan. Aleen sebisa mungkin menghindari kontak mata dengan Nathelia juga Aideen, ia benar-benar terkejut tadi. Nathelia yang sedikit usil semakin menggoda adik iparnya itu dengan menegdipkan sebelah matanya dan melihat sepenuhnya kearah Aleen.

Dipipi Aleen timbul semburat kemerahan, Aideen terkekeh lalu menyentuh pundak istrinya agar berhenti mengganggu sang adik.

"Kenapa dek tadi teriak panggil Daddy" tanya Jhonny

"Huumm, anu itu lho Daddy--Abang sama Kaka Nath nih bikin sebel aja" ujar Aleen dengan wajahnya yang menekuk. Bahkan Aleen melototi Aideen yang mentertawakan dirinya. Aleen ini seperti anak kecil saja padahal ia pun sudah menikah tapi mungkin saja ia sungguh terkejut tadi.

"Diapain bang adeknya kik bisa sebel gitu? Abang jahilin apa" tanya Jhonny kepada Aideen. Aideen terus tertawa melihat Aleen yang nampaknya sangat kesal dengan dirinya.

"Nggak diapa-apain kok Dad, salah sendiri buka pintu kamar abang nggak ngetuk dulu mana lamgsung nyelonong gitu aja, kan kaget dia, salah semdiri sih ngapain juga main buka-buka aja orang aku lagi sibuk sama Nath dikasur" ucap Aideen

Matt menutup mulutnya tak percaya kemudian terbahak-bahak, Aideen ini keceplosan atau sengaja sih, plis lah pembahasan seperti ini kenapa sampai dimeja makan hanya karena Aleen yang kesal akibat ulah dua sejoli yang terus mengganggunya.

"Dek hahahaaaa, apa-apaaan dehhh" Matt masih belum bisa menahan tawanya yang berakhir di cubit oleh Kaylee

"Abang tega nyalahin adek? Abang tuh yang nggk kunci pintu" sahut Aleen tak terima.

"Abangnya nggk salah adek, kamujya yang nggk hati-hati, kan kamu udah nikah juga nih pasti taulah apa aja yang bakalan terjadi dikamar pasangan suami istri" sambung Rans memberi nasehat ke adeknya.

"Lagi kamu ngapain ke kamar Abang?" tanya Aireen

"Kan tadi disuruh manggil buat makan malam" tegas Aleen

"Udah sih kak, santai aja kalau kaya gitu mah biasa. Lah aku dititipin Ryo karena Bunda sama Papa nya mau berduan, mana tengah malam berduaan didapur lagi" sunggut si Chand yang tiba-tiba bergabung dipercakapan.

"Astaga kamu liat dek?" Tanya Arisha sedikit intens

"Iyaa, lihat dong kaka lagi melakukan adegan dewasa" ujar Chand membuat yang lain langsung menatap kearahnya termasuk Jhonny yang tak habis pikir.

"Waduh adegan dewasa apatuh?" tanya Matt

"Memasak sambil pelukan" ujar Chand

"Ini nihhh pinter, pinter tapi kurang pas menggunakan kosa kata" gerutu Rans lalu mencubit adiknya itu sampai meringgis

Semua terbahak begitu juga Jhonny. Jadi teringat kejadian lampau, Jeff juga pernah berlarian karena tak sengaja membuka pintu dia dan Ailendia. "udah-udah, tapi kaka becanda aja kok dek, sengaja kami tuh biar kamu kaget" sanggah Nathelia yang mengakhiri keusilan nya tak lupa ia usap pucuk kepala Aleen yang masih menatapnya dengan sebal. "Maafin kaka ya, janji deh nanti ngajak ke tempat pelatihan tembak" bujuk Nathelia kepada Aleen yang masig merajuk

"Lagian udah punya istri juga" sahut Aideen lagi menepuk pipi berisi Aleen yan masih terpampang semburat kemerahan disana.

Waktu makan malam sudah berlalu, kegiatan penghujung haripun hanya duduk sambil bercengkrama di depan televisi, Ryo dan Mark yang begitu sibuk menjadi tutor Niel dan Nia sedangkan para orang tua sibuk bertukar kisah yang mereka lalui. Jhonny tak pernah merasa kesepian karena mau bagaimanapun ketujuh putranya selalu ada didekatnya.

Now, You and Me | Jaedeen x Nathelia |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang