NL || Brayden [ Enam ]

4.1K 329 13
                                    

Warning!
Part ini mengandung banyak sekali typo!
Happy Reading!
Selesai baca, jangan lupa vote sama coment.
New Life || Brayden
*****

















Tatapan mata Ayden terlihat malas ketika melihat berbagai menu sayur di atas meja, sekarang sudah waktunya jam makan malam. Teman-teman Zayyden juga sudah pulang beberapa menit yang lalu dan Ayden yang baru saja masuk lagi ke dalam rumah bersama Abraham.

"Di makan Ayden bukan di lihat terus." tegur Alvarez saat menyadari kalau adiknya itu hanya melihat makan malam nya saja tanpa ada niatan untuk menyentuhnya sama sekali. 

Setelah mencambuk kaki Ayden, pria itu terlihat tidak merasa bersalah sama sekali padahal dia tahu beberapa bagian tubuh adik nya itu sudah ada luka baru yang di buat hari ini. "Iya." Ayden melirik sekilas kearah Alvarez dan menarik piring yang sudah berisikan nasi dan menu nya.

Remaja itu terlihat ragu untuk memakannya, tangan kanan yang di lilit kain kasa itu sedikit kesusahan untuk memegang sendok. Zayyden yang peka langsung mengambil alih sendok itu, ia harus menyuapi Ayden karena ia yang membuat adiknya itu kesusahan untuk makan.

Ayden membuka mulutnya menerima suapan yang di berikan Zayyden, tiba-tiba saja dahi anak itu mengerut aneh merasakan rasa sayur itu di lidahnya. Sungguh, Ayden ingin memuntahkan nya, rasanya benar-benar aneh.

"Aneh rasanya." beo Ayden kemudian menutup mulutnya menggunakan tangan kiri, ia hampir saja muntah, Ayden terpaksa harus menelannya dari pada kena sembur Abraham dan kedua Abang nya.

Abraham, Alvarez, dan Zayyden menghentikan pergerakan mereka ketika telinganya menangkap dua kata yang terlontar dari bilah bibir adiknya. Mendengar dua kata itu, Ayden seperti orang yang tidak pernah memakan sayur saja.

Ekspresi yang di tunjukkan Ayden benar-benar menjawab apa yang mereka pikirkan. "Tidak ada yang aneh, ini seperti biasa." balas Zayyden. "Justru kamu yang terlihat aneh seperti orang yang baru saja makan sayur, Ayden." lanjut remaja laki-laki itu.

"Emang pertama kali cok! Rasanya benar-benar aneh, kayak Matcha!" gumam Ayden dalam hati. "Tapi kalo di suruh pilih antara sayur sama Matcha, gue mending pilih baso mercon."

Sekarang dia bingung mau merespon seperti apa karena dia bukan Ayden si pemilik tubuh yang asli! Jadi, wajar saja ekspresi yang dia tunjukkan ketika makan sayur seperti itu karena memang benar ini adalah yang pertama baginya.

"Ganti menu aja Abang, pake sayap Ayam gak mau sayur." sahut Ayden menahan Zayyden, sungguh dia ngiler melihat Ayam kecap yang tersedia, apalagi ada bagian sayapnya itu bagian favorit Ayden.

"Jangan mengada-ngada Ayden! Kamu itu alergi daging Ayam." ungkap Abraham mengerut tidak suka saat putra bungsu nya meminta sayap Ayam. "Makan saja yang ada, jangan membahayakan diri sendiri." sambungnya.

What the fuck?!

Jadi, tubuh ini alergi daging ayam? Baru kali ini Ayden mendengar ada orang yang alergi daging ayam, sementara yang sering Ayden dengar itu alergi seafood bukan daging ayam! Kalau begini caranya dia tidak bisa makan ayam geprek dong? Kulit ayam?

Kenapa menu ayam itu ada? Itu karena ayam adalah salah satu makanan kesukaan Alvarez, apalagi ayam kecap. Sangar-sangar begitu sukanya makan ayam kecap. Sementara Zayyden, dia tidak pemilih, dia suka semua jenis makanan apa pun.

Ayden tersenyum miris dalam hati tapi masih untung tubuh ini tidak memiliki alergi terhadap seafood mengurangi sedikit rasa kasihan pada dirinya sendiri yang tidak akan pernah merasakan itu lagi, sisanya kasihan banget.

New Life || Brayden

Jam menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, Ayden sudah tertidur lelap di kamarnya sejak beberapa menit yang lalu. Jam tidur Ayden paling malam itu jam sepuluh, anak itu sudah terbiasa tidur tepat waktu.

New Life || BraydenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang