05-Menyebalkan

620 76 6
                                    

"Bahkan buat berbagi udara bareng manusia nyebelin Sekaligus sok berkuasa kayak Lo aja gue enggak IKHLAS!!"
~Montserrat Gizelle Fernando~


HAI HAI PARA MAKHLUK BUMI👋🏻
Author kalian yang baik hati ini hari ini Double update loh. Baik kan gue😎🦶🏻

Buat pembaca baru, selamat datang di cerita 'Sherly Shaqueel Alexander' lebih tepatnya cewe gue, btw gue cewe bang.

Jangan banyak basa basi deh biar ga basi, langsung ke ceritanya!

•Di sarankan kalau membaca bab ini sambil dengerin lagu sweet but psycho🎶

HAPPY READING🎧

•••☠️•••

"GIZELLE"

Gizelle melambaikan tangan ke mereka yang berada di ruang keluarga, tidak lupa senyum manis yang ia tunjukkan. "Hay! om, Tante" ucapnya yang langsung memeluk keduanya.

Setelah berpelukan dengan Maxsim dan Salma, ia beralih menatap Rakha, Sherly, dan Erlangga.

Dengan cepat ia melaju dan membawa Sherly kedalam pelukannya. "AAAAA SHERLY, GUE KANGEN BANGET TAU SAMA LO. MAKIN CANTIK AJA LO SHER AAAA" pekikan keras ia lontarkan, sampai pekikan itu menggema di mansion milik om Maxsim.

Sherly dengan reflek menutup telinganya rapat. "Itu mulut apa toa si?"

"S-sorry, gue terlalu bersemangat tadi"

Erlangga menatap gizelle, gizelle yang merasa di perhatikan itu pun menoleh ke arah Erlangga. Ia menatap Erlangga tajam. "Apa Lo liat liat! Mau di peluk juga? Engga minat gue"

"Lo enggak kangen apa sama, gue" tanya Erlangga dengan malas

"ENGGA! MAKASIH"

Erlangga yang mendengar ucapan gizelle tak terima. Seorang 'Irsyad Erlangga Alexander' tidak di rindukan. OMG!. Dengan cepat Erlangga mengambil bantal sofa yang berada di dekatnya, Ia langsung memukul mukul gizelle dengan bantal sofa tersebut dengan brutal. "TAI LO GIZI, MATI LO MATI"

Rakha dari tadi hanya menyimak saja, tapi karena kelakuan Erlangga, jadi ia memilih ikut campur walaupun engga ke campur. "Keturunan Alexander mukul pake bantal?" Rakha menatap Erlangga remeh. "Apa kata dunia, ngga?"

Sherly terkekeh pelan, sedangkan Erlangga, ia sudah menahan mati matian agar emosinya tidak meluap luap, karena ia tidak suka di hina seperti itu.

"Ayo dong! Pukulannya pake tongkat baseball" kali ini bukan ucapan Rakha lagi, melainkan ucapan sekaligus tantangan yang harus di lakukan oleh Erlangga detik ini juga. Gizelle yang berbicara seperti itu tadi.

'sabar, ngga. Sabar' Erlangga mencoba menguatkan dirinya.

"Gue bukan keturunan Alexander aja berani mukul orang pakai tongkat baseball, masa Lo engga?"

"ENGGA MINAT GUE, MAAP YE!" Kini Erlangga sudah menyerah, percuma meladeni gizelle dan sepupu laknatnya itu, pasti ia sudah kalah talak terlebih dahulu.

"Gizelle. Kamu gaada niatan buat hapus marga Fernando dari namamu, nanti om gantikan menjadi Alexander, mau?" Tanya om Maxsim

"Engga deh om, makasih. Nanti yang ada papah sekaligus adek sepupu om yang jelek itu marah sama gizelle"

I'M BACK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang