I'M BACK!

15-Rahasia Al dan Khadafi

"kalau Lo suka sama seseorang. Kejar dia, kejar dia sampai dapat, jangan nyerah, jangan perduliin Mereka semua, fokus kedepan jangan noleh ke belakang, terus berjuang walaupun nyawa taruhannya."
—Al Chandra Reynaldo—

LANJUTTTT AH🤸🏻‍♀️

puas puasin upload sekarang, soalnya besok aku sibuk bangetttt💃🏻

HAPPY READING🎧

•••☠️•••

Al Chandra Reynaldo. Sekarang dia sedang berada di rumah sakit, menjenguk Ariee dan Ricard yang terluka, mereka di rawat selama tiga hari karena Richard yang tulang tangannya bergeser, dan Ariee yang babak belur dan kondisi badannya sangat lemas.

Al di bawa ke taman rumah sakit oleh Khadafi. Sepertinya ada yang perlu Khadafi bicarakan terhadap Al.

"Al, kenapa Lo kemaren tiba tiba ngebela, Sherly? Pergi begitu saja  tanpa ngebantu Andrian bawa kita ke rumah sakit"

"Gua.....lagi banyak pikiran"

Khadafi mengerutkan keningnya. "Masalah apa?"

Al tidak menjawab, tapi malah balik bertanya kepada khadafi. "Lo pernah jatuh cinta?" Tanyanya

Khadafi menatap Al dalam. "Kenapa Lo nanya gitu?

"Jawab aja, pernah atau enggak?"

"Pernah" Khadafi menatap langit yang sangat indah malam ini, di penuhi bintang bintang yang indah dan bulan sabit. "Tapi sekarang udah enggak"

"Gua tau orangnya"

Khadafi tersenyum simpul. "Lo pernah jatuh cinta?"

Seketika Al kaku untuk menjawab. "Pernah" Al menjeda ucapannya sejenak. "Tapi dia udah pergi"

"Siapa?"

Al menarik nafas dalam dalam. "Dia udah meninggal, dan gua nyesel karena biarin dia menderita."

"Dia orang paling baik, dan selalu ngertiin gua. Tapi pada saat itu dia enggak suka sama gua, dia suka sama orang lain."

Khadafi mendengarkan Al yang sedang bercerita dengan serius. "Emangnya dia meninggal karena apa?"

"Dia meninggal karena kasus bunuh diri. Dia dulu pas masa SMA sering di bully, sering di perlakukan sama halnya dengan sampah, di caci maki, di suruh suruh, dan yang paling parah, dia di perkosa oleh suruhan pelaku bullying dan pada akhirnya dia hamil, dan mutusin buat bunuh diri karena enggak sanggup hidup dengan janin yang enggak tahu asal usul ayahnya." Tak sadar air mata Al menetes

"Berarti sama kayak, Adhara?"

Al mengangguk setuju. 'emang dia orangnya, Daf' ingin sekali Al mengatakan seperti itu, tapi seolah-olah lidahnya kaku, dan Alhasil hanya dia dan Allah yang tahu.

Al menatap mata coklat Khadafi intens. Kemudian Al menepuk pelan pundak Khadafi. "Lo kalau suka sama seseorang itu kejar, Daf. Kejar dia sampai dapat, jangan peduliin orang lain, kejar dia sampai mati, jangan nyerah gitu aja, jangan diem diem kalau suka sama seseorang, Nanti nasib Lo sama kayak gua."

"Thank nasehatnya, Al. Tapi gua ga bisa, Lo kan tahu gua udah ada tunangan, dan papah nyuruh gua buat ngejaga Kinan. Kalau gua enggak nurutin dia yang ada gua mati"

"Kejar, Daf. Walaupun nyawa Lo jadi taruhan"

Keadaan menjadi hening, hingga Al kembali bersuara. "Kalau misalnya gua keluar dari Evelenz, Lo enggak marah kan?" Tanya.

"Kenapa Lo ngomong gitu?"

"Enggak. Gua cuman nanya doang, Lo marah atau enggak, dan itu kan masih MISALNYA" Al sengaja menekan kata Misalnya di sana.

"Enggak, gua enggak marah kok"

"Yaudah, besok gua keluar"

Khadafi membulatkan matanya. Ia menatap mata Al dan mencari kebohongan di sana, tapi sialnya, tidak ada sama sekali. "S-serius?" Khadafi berucap terpatah patah, suaranya juga bergetar.

Al terkekeh. "Enggaklah". Mereka saling pandang, dan sedetik kemudian, mereka sama sama tertawa. "Tapi beda lagi kalau gua udah muak" lanjutnya dalam hati

•••☠️•••

spil dikit dikit dulu ah, biar kalian tambah penasaran 🫵🏻🤣

jadi orang yang Al suka itu udah jadi ubi guys, dan dia nyesel karena enggak ngebela dia waktu di bully, dan memilih memperhatikan dari jauh. sampai pada akhirnya dia nyesel pakai bangett.

Al juga ngerasa sakit kalau ngeliat Adhara di bully, tapi ya mau gimana lagi, dia waktu itu masih labil dan pikirannya masih bocil. jadi, ya diem aja ngeliat cewek yang dia suka di bully.

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENTS!!😡

bay bay🤸🏻‍♀️