Malam pun tiba, seluruh anggota TNF mulai berkumpul di ruang tamu tak terkecuali. Gin duduk disamping Riji dan Makoto sedangkan Echi duduk diapit Selia dan Key.
"Gue berniat buat minta tolong masalah Jakar ke salah satu anggota kanpol yang bisa dipercaya." ucap Rion.
"Darimana papi tau dia bisa dipercaya?" tanya Krow.
"Gue udah ngeliat beberapa dokumen penting yang bisa dibuat bukti." Rion pun melempar dokumen tersebut keatas meja.
"Dokumen apa nih?" tanya Gin.
"Cek aja."
Satu persatu mereka mulai mengambil dokumen yang diletakkan Rion di meja. Tak lama beberapa suara mulai heboh kecuali Echi yang menatap hal itu dengan tatapan biasanya.
"Pih? Ini informasi penting kanpol kan? Kenapa dia ngasih hal sepenting ini ke kita?" tanya Key.
"Bener kata Key." sahut Garin.
"Lagipula, apa untungnya buat dia ngasih dokumen sepenting ini ke kita?" tanya Funin.
"Belum lagi disini juga ada informasi pribadinya dia." sambung Istmo.
"Semua, tenang." ucap Caine.
Suasana yang awalnya ramai pun menjadi senyap kembali ketika Caine membuka suara.
"Namanya Agil. Dia bakal membantu kita untuk kedepannya. Dia bisa jadi mata-mata kita di Kanpol selama beberapa waktu kedepan." ucap Rion
"Dan satu hal lagi."
"Aenon, sepupu Echi bakal masuk ke TNF lusa. Kalian siap siap buat jemput dia di UwU Cafe." kata final dari Rion.
"Aenon? Cewe yang kena target dua kali itu ya?" tanya Makoto.
"Iya, dia." jawab Gin.
"Bentar, gue baru nyadar. Sebelum papi bahas Agil, kok kakek udah tau orangnya?" tanya Riji yang sedari tadi diam saja.
"Orang Rion sama Caine ngajak rapat sama gue dulu." jawab Istmo santai.
"Lah? Kok gitu?!" sahut Selia tak terima.
"Rapat orang tua. Anak kecil ga perlu tau." ucap Istmo sembari tertawa.
"Udah, udah. Itu aja yang mau dibahas. Ada yang mau tanya lagi?" Caine pun memotong perkataan Istmo dan Selia.
"Mih." panggil Elya.
"Kenapa?"
"Firasat gue ga enak." Caine mengangkat alisnya berusaha memahaminya.
"Kalian semua, taruh ponsel kalian di atas meja. Rion juga."
Setelah Caine mengatakannya, semuanya pun menurut dan meletakkan ponsel mereka diatas meja.
"Wah wah wah, lihat siapa ini." ucap Echi sambil tersenyum lebar menatap ponselnya.
"Echi, serang balik." ucap Caine.
"Siap mami."
Disaat semua orang kebingungan, hanya Caine dan Echi yang paham. Rion pun menoleh kearah Caine berusaha meminta penjelasan tetapi Caine malah menyuruhnya diam untuk sesaat.
"Halo?"
"Ga usah basa-basi. Lo apain hp gue?" tanya Echi.
"Ga banyak. Gue cuma curi curi denger apa yang kalian bahas."
"Oh, berkat lo juga gue harus di operasi dikit. Bulpen yang lo tusukin ke gue ternyata ada racunnya, hebat juga lo."
"Bulpen gue ga pernah ada racunnya. Ga usah ngarang lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
INAMORATA
Short StoryA woman who is loves or is loved. "No matter what they say, i will get you."- Echi Ceres ⚠️GinChi (setengah RP setengah Fantasi buatan Author) ⚠️Harsh word