CHAPTER 10

502 44 12
                                    

Beberapa mobil melintasi kawasan pedesaan terisolasi, dua mobil box berwarna hitam dengan dua mobil Audi R8 yang mengawal mereka, masing-masing di depan dan satu dibelakang mobil box itu, tujuan mereka adalah rumah besar berwarna putih yang tempatnya berada di puncak bukit, rumah itu jika dari kejauhan tidak akan terlihat karena banyak nya pepohonan besar yang menghalangi pandangan dari luar.

Setelah memasuki jalan sempit, sekitar 30 menit 4 kendaraan itu langsung terparkir di halaman yang sangat luas, lebih luas dari rumahnya sendiri.

Beberapa orang membantu supir memarkirkan mobil dengan memberikan arahan yang bisa ia lihat melalui kaca spion. Setelah mobil terparkir dengan rapi, seluruh supir keluar dan menghadap kepada seseorang, yang diyakini adalah kepala bodyguard disana.

"Tuan, semua barang ada di dalam.. silahkan cek terlebih dahulu" ucap salah satu supir mobil Audi itu

"Cek" beberapa anak buahnya langsung membuka pintu box yang terkunci itu, mereka masuk kedalam dan mulai mengecek semua barang yang ada

"Lengkap Tuan... Semua peti terisi, tidak ada yang hilang" setelah mendengar konfirmasi dari anak buahnya, ia tersenyum miring

"Segera antar ke ruang senjata..." perintahnya

"Baik Tuan" jawab mereka serempak, setelah itu ia masuk ke dalam rumah untuk melapor pada Tuan nya. Pemuda tadi menuju ruangan yang berada di lantai dua, sesampainya di depan ruangan itu ia mengetuk pintu

Tok... Tok... Tok...

Pria paruh baya dengan rambut nya yang sudah sedikit beruban, tengah menikmati kopi hangatnya dan menatap taman dari balik jendela ruangannya. Bibirnya terkadang tersenyum tipis, akan tetapi tatapan kedua mata yang sangat tajam itu, mengisyaratkan jika ia tersenyum untuk kepuasan rasa dendamnya. Disaat ia asik berfikir dan berimajinasi tentang sesuatu, waktunya terganggu oleh ketukan pintu ruangannya, karena pintu tidak terkunci akhirnya orang yang mengetuk pintu itu masuk dan mendekatinya dan menunduk hormat padanya

"Apa sudah sampai?" Tanya nya pada pria yang tadi memerintah orang-orang di bawah

"Sudah Tuan besar, semua nya sudah di bawa ke ruang senjata... Jumlahnya 50 buah dan semua lengkap, walaupun ini bukan salah satu yang kita incar, tapi setidaknya dengan tambahan sebanyak itu, kita tidak akan kekurangan senjata untuk latihan" bibirnya tersenyum senang, tapi ia tidak puas karena senjata yang mereka dapatkan bukan yang mereka incar, namun setidaknya mereka bisa menggunakan ini untuk perlahan menghancurkan hubungan musuh mereka dengan para kolega bisnisnya dan itu juga upaya mereka untuk mematahkan kaki musuh.

"Tidak masalah, kita bisa meraup uang dari perusahaan David... Minggu lalu dia mengatakan kalau anak pencetak uang nya itu penuh job yang bernilai miliaran rupiah, kita bisa membeli senjata yang ampuh dari uang itu. Kau boleh keluar, nanti aku akan memeriksanya dan kita lakukan uji coba senjata-senjata buatan Boss dan tikus-tikus nya" pria itu menunduk pamit undur diri lalu pergi dari ruangan itu

"Heh! Mungkin kalian bisa mengatasi polisi, tapi kalian tidak bisa menghindari ketua mafia Rusia ini Boss! Kau dan rekan-rekan sialan mu itu akan berakhir dengan mereka... Aku akan mematahkan semua kerjasama bisnis antar negara milik kalian, dengan begitu aku bisa dengan mudah menghabisi bisnis-bisnis kalian yang lainnya! Sama seperti yang dulu kalian lakukan padaku! Aku akan membuat kalian lebih menderita dari diriku! Bila perlu aku akan menggunakan keluarga kalian sebagai mangsa ku selanjutnya.." seringai iblis dari wajahnya terlihat jelas, ada dendam yang sangat kuat dari pancaran kedua matanya

"Dulu kalian menghabisi semua bisnis ku, kalian membuatku diasingkan dari negaraku sendiri! Jadi sekarang kalian harus membayarnya!" Kini ekspresi di wajah itu semakin gelap dan menyeramkan, raganya dan hatinya sudah dipenuhi oleh dendam yang sangat besar

{END} SEXY DANCER (BOSSNOEUL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang