/flashback
cerita sedih boom bermula di masa-masa awal smanya.
Bisa di bilang boom berbeda dari anak laki-laki seusianya.
Jika anak laki-laki lain suka bermain bola, bermain layangan, dan nongkrong hingga pagi.
Boom lebih suka menghabiskan waktunya di rumah untuk sekedar menonton film atau membaca komik doraemon kesukaannya.Namun sesekali boom akan keluar itupun karna paksaan dari sahabatnya yaitu aou.
Aou dan boom cukup berbeda.
Bisa dibilang meskipun aou nakal, suka bertengkar disekolahnya dan suka kelayapan namun aou pintar dalam semua mata pelajaran.
Berbeda dengan boom, dia tak menguasai satupun mata pelajaran di sekolahnya.
Itu membuat kedua orang tua boom sepakat untuk memanggil guru les privat di rumahnya.Guru tersebut seorang pria, umurnya tak jauh beda dari papa boom.
Boom terus mengikuti kelas lesnya, di hari senin sampai sabtu, semua berjalan lancar.
Siapa sangka di minggu ke empat adalah minggu yang membuat boom memiliki trauma hingga saat ini.
Saat itu di hari sabtu hari terakhir lesnya karna minggu boom akan mendapatkan libur.
Di hari sabtu pagi, orang tua boom tiba tiba memberitahu boom bahwa mereka akan pergi untuk bertugas ke luar kota hanya 4 hari, mau tak mau boom akan sendirian di rumah, namun ia memiliki ide bagaimana jika boom mengundang aou untuk tidur dirumahnya pikir boom.
jadi boom pun menelfon rumah aou untuk memberitahu aou apakah dia mau menginap dirumah boom.
aou mengiyakan ajakan boom untuk menginap dirumah boom.
Namun aou baru bisa ke rumah boom pada sore hari karna dia ada latihan futsal.Jam menunjukkan pukul 12.30 siang boom akan memiliki kelas les pada pukul 1 siang.
/ting tong
Boom dengan segera membuka pintu rumahnya, dan ternyata itu guru lesnya.
"Saya dateng lebih cepat, karna lagi senggang" Ucap pria itu.
"Oh iya Pak, silahkan masuk" Boom.
Pria itu masuk dan duduk di kursi ruang tamu boom, dan boom menutup pintu namun tidak menguncinya.
Boom mengambil 2 gelas susu coklat dingin untuk dirinya dan gurunya.
Singkat cerita 30 menit mereka fokus pada mata pelajaran yang harus di pelajari boom.
Namun pria itu mulai aneh, dia semakin mendekatkan tubuhnya kearah boom.
Bahkan sesekali membuat kontak fisik, seperti menyentuh tangan boom, pundak boom, bahkan lebih parahnya ia juga menyentuh paha milik boom.
"Pak maaf, tangannya" Tegur boom.
"Kamu ini jangan munafik gitu boom, bapak tau kamu gay kan, bapak juga gay, gimana kalo bapak ajarin kamu sesuatu yang luar biasa" Ucap pria ganjen itu sambil tetap meraba-raba paha boom sesekali meremasnya.
"Maksud bapak apa ya, saya normal, saya bukan gay, dan kalopun saya gay saya ga akan mau sama bapak" Nada bicara boom sedikit meninggi.
/plakk
Satu tamparan mendarat di pipi mulus milik boom.
Pria itu kini mengungkung tubuh boom lalu mengikat tangan boom, entah sejak kapan pria itu mendapat tali, apa mungkin dia sudah merencanakannya.
"Lepasin pak, saya bakal laporin bapak ke mama saya" Boom memberontak dan mencoba mengancam pria itu.
/plakkk